Sukses

IHSG Diprediksi Melambung, Cermati Rekomendasi Saham 19-23 Mei 2025

mengimbau para investor untuk mencermati dua katalis kunci pada pekan ini yakni suku bunga dan rebalancing Indeks MSCI.

Diperbarui 19 Mei 2025, 10:36 WIB Diterbitkan 19 Mei 2025, 10:36 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% atau bertambah 66,36 poin ke level 7.106,52 hingga akhir perdagangan, Jumat, 16 Mei 2025. Dalam sepekan lalu, IHSG mengakumulasi kenaikan yang cukup signifikan sebesar 2,60%.

Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menegaskan IHSG berhasil bertahan di atas level psikologis diiringi masuknya kembali investor asing secara masif lebih dari Rp5 triliun, sehingga hal ini patut dicermati lebih lanjut apakah aksi beli asing berlanjut di minggu ini.

"Korelasi arus dana asing dengan IHSG cukup erat sehingga trader dapat memanfaatkan momentum kenaikan ini," kata dia, Senin (19/5/2025).

Ia menambahkan penguatan IHSG selama sepekan terakhir didorong 2 top gainers yakni IDX Infra karena kenaikan saham BREN seiring isu IPO anak usaha TPIA yaitu CDI dan IDX Energy karena kenaikan saham-saham batu bara seperti ADRO dan PTBA seiring meredanya perang dagang. Męski demikian, IDX Techno masih menyandera IHSG sebagai top losers-nya karena penurunan saham GOTO seiring disanggahnya mergerGRAB dan GOTO.

Sementara itu, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke 7.150 pada perdagangan Senin, (19/5/2025), dengan optimisme perbaikan pertumbuhan di China.

IHSG akan berada di level support 7.000-7.050 dan level resistance 7.150-7.200.

Katalis Kunci Pekan Ini

Berbicara tentang potensi market pada perdagangan 19-23 Mei 2025, Angga mengimbau para investor untuk mencermati dua katalis kunci pada pekan ini yakni suku bunga dan rebalancing Indeks MSCI. Investor wajib mencermati keputusan suku bunga BI pada Rabu pekan ini yang diprediksi flat atau bertahan.

Namun demikian, probabilitas penurunan suku bunga mulai terbuka kembali seiring penguatan nilai tukar Rupiah dan lemahnya daya beli dalam negeri. Selanjutnya, pada akhir bulan ini terdapat rebalancing dari Indeks MSCI terhadap IHSG.

“Rebalancing ini akan menjadi katalis tambahan untuk gerak IHSG ke depan. Hal ini mengingat bobot portofolio investor asing saat ini masih sangat jauh di bawah bobot benchmark seperti MSCI,” jelas Angga.

2 dari 3 halaman

Rekomendasi Saham Pekan Ini

Guna merespons dinamika pasar berdasarkan dia katalis kunci di atas, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) merekomendasikan sejumlah saham yang menarik dicermati.

1. Buy PTBA

(Current Price: 2.860, Entry: 2.860, Target Price: 3.000 (+4,9%), Stop Loss : < 2.770 (-3,1%) dan Risk to Reward Ratio = 1:1,6).

PTBA berhasil breakout diimbangi volume dan diiringi akumulasi. Selain karena kesepakatan penurunan tarif impor antara China dan AS, permintaan batu bara Indonesia pada April 2025 mulai membaik, jika dibandingkan 3 bulan pertama tahun ini.

2. Buy TINS

(Current Price: 1.175, Entry: 1.175, Target Price: 1.250 (+6,4%), Stop Loss: < 1.130 (-3,8%) dan Risk to Reward Ratio = 1:1,7). TINS telah memperoleh arahan dari Holding BUMN Industri Pertambangan alias MIND ID selaku pemegang saham untuk mempercepat pengembangan elemen tanah jarang (rare earth element/RRE) dan proses hilirisasi.

3. Buy TLKM

(Current Price: 2.740, Entry: 2.740, Target Price: 2.860 (+4,4%), Stop Loss: < 2.670 (-2,6%) dan Risk to Reward Ratio: 1:1,7). Tercatat asing mencatatkan aksi beli bersih 73 Miliar seiring meredanya ketegangan perang dagang AS dan China yang bisa mempengaruhi perdagangan global.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 3 halaman

Kinerja IHSG pada 14-16 Mei 2025

Sebelumnya,  laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan 14-16 Mei 2025. Penguatan IHSG didukung aksi beli saham oleh investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (17/5/2025), IHSG melambung 4,01% ke posisi 7.106,52. Pada pekan lalu, IHSG hanya naik 0,25% ke posisi 6.832,80. Kapitalisasi pasar melonjak 3,82% menjadi Rp 12.318 triliun dari pekan lalu Rp 11.865 triliun.

“Sektor yang berkinerja baik adalah sektor infrastruktur dan energi yang masing-masing naik 5,87% dan 5,66%. Sedangkan sektor yang tertinggal adalah sektor teknologi yang turun sebesar 3,22%,” demikian seperti dikutip dari riset Ashmore Asset Management Indonesia.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa meroket 22,46% menjadi 30,02 miliar saham dari 24,52 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian naik 9,98% menjadi 1,42 juta kali transaksi dari 1,29 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Adapun rata-rata nilai transaksi harian di BEI selama sepekan mencatat kenaikan tertinggi yang mencapai 24,52% menjadi Rp 16,59 triliun dari pekan lalu Rp 13,32 triliun.

Selama sepekan, investor asing membukukan aksi beli saham senilai Rp 5,05 triliun. Kondisi ini berbeda dari pekan lalu dengan aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 3,26 triliun.

Pada pekan ini,sebagian besar sektor saham melonjak kecuali sektor saham teknologi turun 3,22%. Sektor saham energi naik 5,66%, sektor saham basic materials mendaki 2,92%, dan sektor saham industri menguat 1,31%.

Lalu sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 2,2%, sektor saham consumer siklikal menguat 0,21%. Kemudian sektor saham perawatan kesehatan bertambah 1,43%, sektor saham keuangan menanjak 3,71%, sektor saham properti naik 2,23%. Lalu sektor saham infrastruktur menguat 5,87% dan sektor saham transportasi dan logistik menanjak 2,48%.

 

EnamPlus
OSZAR »