Liputan6.com, Jakarta - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengejutkan banyak pihak dengan keputusannya untuk keluar dari Pelatnas Cipayung, tempat ia berlatih selama 12 tahun.
Pengumuman resmi disampaikan pada 15 Mei 2025, setelah ia mempertimbangkan berbagai faktor, terutama yang berkaitan dengan keluarga dan kariernya. Keputusan ini diambil setelah diskusi panjang dengan pelatih dan keluarga, dan juga telah disepakati bersama PBSI.
Baca Juga
Lahir pada 15 September 1997, Jonatan yang kini berusia 27 tahun, menyatakan bahwa keputusan ini didasari oleh keinginan untuk lebih dekat dengan keluarganya, terutama setelah Olimpiade Paris 2024 dan kelahiran anaknya.
Advertisement
Jarak antara rumahnya di Palmerah dan Pelatnas Cipayung menjadi pertimbangan utama. Meskipun sempat kecewa dengan hasil di Olimpiade Paris 2024, ia memutuskan untuk melanjutkan karier dengan cara yang berbeda, yaitu berlatih secara mandiri.
Keputusan Jonatan ini bukan berarti ia akan pensiun. Justru sebaliknya, ia berkomitmen untuk tetap membela Indonesia dan terbuka untuk berkolaborasi dengan PBSI, misalnya dengan latihan bersama di Cipayung secara berkala.
Piala Sudirman 2025 menjadi turnamen terakhirnya sebagai bagian dari Pelatnas Cipayung. Ia akan tetap berlatih dengan intensitas tinggi, bahkan mungkin lebih berat, namun dengan fleksibilitas lebih besar dalam mengatur program latihannya sendiri. Ia bergabung dengan Chico Aura Dwi Wardoyo sebagai atlet profesional di luar Pelatnas.
Jonatan Christie: Atlet Mandiri, Tetap Patriotik
Dengan keluarnya Jonatan dari Pelatnas, ia tidak lagi terikat dengan jadwal latihan harian di Cipayung. Namun, ia akan kembali berlatih di klub lamanya, PB Tangkas. Jonatan juga menyatakan kesiapannya untuk melakukan sparring di Pelatnas Cipayung secara berkala, misalnya seminggu sekali. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk tetap berlatih dengan standar tinggi dan berbagi pengalaman dengan atlet lainnya.
Keputusan ini memberikan ruang bagi atlet junior untuk berkembang di Pelatnas. Jonatan yakin bahwa langkah ini akan memberikan kesempatan lebih besar bagi bibit-bibit muda pebulu tangkis Indonesia untuk berkembang dan berlatih secara optimal di Pelatnas Cipayung.
Meskipun berstatus atlet mandiri, Jonatan tetap akan mengikuti turnamen internasional dan membela Indonesia. Ia akan menanggung sendiri biaya perjalanan, akomodasi, dan kebutuhan lainnya. Untuk itu, ia akan menjalin kerja sama dengan sponsor. Singapore Open menjadi turnamen pertamanya sebagai atlet profesional.
Advertisement
Masa Depan Jonatan Christie
Jonatan menegaskan bahwa ia masih berpeluang untuk membela Indonesia di ajang Thomas Cup 2026 dan Olimpiade Los Angeles 2028. Namun, partisipasinya akan bergantung pada performanya dan penilaian tim pelatih. Ia masih memiliki ambisi besar untuk berlaga di kompetisi internasional bergengsi.
Dengan status atlet mandiri, Jonatan memiliki fleksibilitas lebih besar dalam mengatur jadwal latihannya. Ia bisa lebih fokus pada kebutuhan keluarganya, sambil tetap mempertahankan intensitas latihan yang tinggi bahkan melebihi saat di Pelatnas. Hal ini menunjukkan komitmen dan dedikasi Jonatan yang tinggi untuk tetap berada di puncak performanya.
Keputusan Jonatan Christie untuk keluar dari Pelatnas Cipayung merupakan langkah berani dan penuh pertimbangan. Ini menunjukkan bahwa ia mampu menyeimbangkan karier profesionalnya dengan kehidupan keluarganya.
Meskipun tantangannya akan lebih besar, Jonatan tetap optimis dan siap menghadapi masa depan dengan penuh semangat. Dukungan keluarga dan komitmennya terhadap Indonesia akan menjadi kekuatan utama dalam perjalanan kariernya selanjutnya.
Dengan pengalaman dan prestasi yang telah diraih, Jonatan Christie tetap menjadi aset berharga bagi bulu tangkis Indonesia. Ia membuktikan bahwa prestasi gemilang bisa diraih dengan berbagai pendekatan, termasuk dengan memilih jalur karier yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas hidupnya. Semoga langkah barunya ini akan membuahkan hasil yang lebih baik lagi.