Liputan6.com, Jakarta - Hingga Senin (19/5/2025), Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Daerah Kerja Makkah dan Madinah mencatat 7.957 kasus ISPA di kalangan jemaah haji Indonesia. Angka ini cenderung akan meningkat seiring dengan dengan meningkatnya kepadatan dan mendekatinya musim panas di Arab Saudi.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran menyampaikan bahwa suhu di Makkah dalam dua hari terakhir tercatat berkisar 42--46 derajat celcius. Kondisi diperparah dengan meningkatnya kepadatan jemaah dari berbagai negara yang mulai memasuki Kota Makkah.
Baca Juga
"Jumlah jemaah yang datang semakin bertambah, baik dari Madinah maupun dari Tanah Air. Saat ini, lebih dari 71 ribu jemaah haji Indonesia telah berada di Makkah, dan akan terus bertambah hingga mencapai 203 ribu orang," ujar dr. Imran dalam konferensi pers di Kantor Urusan Haji Makkah, Senin (19/5/2025), dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Situasi kepadatan dan suhu tinggi, sambung dia, berpotensi menimbulkan kelelahan, dehidrasi, hingga memperparah kondisi kesehatan jemaah haji, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan pernapasan. Menurut dia, sekitar 80Â persen jemaah tergolong kelompok berisiko tinggi (risti), termasuk lanjut usia dan penderita penyakit penyerta.
Â
Hal-hal yang Perlu Dilakukan Jemaah Risiko Tinggi dan Lansia
Imran menambahkan bahwa ISPA yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi pneumonia, salah satu penyebab utama jemaah dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Pneumonia dapat menyebabkan kematian secara langsung atau menimbulkan komplikasi serius seperti sepsis—respon ekstrem tubuh terhadap infeksi yang dapat mengganggu fungsi organ vital seperti paru-paru dan ginjal.
Untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih berat, Imran memberikan sejumlah imbauan kepada jemaah, khususnya lansia atau memiliki penyakit bawaan:
* Istirahat setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umrah wajib.
* Hindari keluar hotel pada siang hari antara pukul 10.00–16.00 WAS.
* Perbanyak minum air, terutama air zamzam. Jangan menunggu haus; idealnya minum 200 cc setiap satu jam saat beraktivitas di luar.
* Gunakan masker bagi jemaah yang mengalami batuk atau flu untuk mencegah penularan.
* Bagi jemaah dengan penyakit kronis, hindari aktivitas berat seperti umrah sunah, dan fokuslah pada ibadah ringan seperti zikir, tadarus, dan sedekah dari hotel.
Advertisement
Konsultasi ke Dokter
Ia juga menyarankan agar lansia dan jemaah disabilitas menggunakan kursi roda saat tawaf dan sa’i, serta senantiasa didampingi oleh jemaah yang lebih sehat atau lebih muda.
"Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter kloter minimal seminggu sekali. Minum obat secara teratur dan segera sampaikan bila ada keluhan," pesan Imran.
Di sisi lain, jelang pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah semakin intensif melakukan visitasi ke pemondokan-pemondokan jemaah haji Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya proaktif untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah tetap terjaga optimal sebelum menghadapi rangkaian ibadah yang berat.
Secara rutin Tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) KKHI Makkah mendatangi berbagai sektor pemondokan yang tersebar di Makkah. Dalam visitasi ini, mereka berkoordinasi dengan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK)Â memeriksa kesehatan jemaah yang rentan dan memiliki penyakit komorbid, berisiko tinggi (Risti), serta penanganan pasien pasca perawatan di RS Arab Saudi (RSAS).
Data Terakhir Jemaah Haji Meninggal Dunia
Selain melakukan monitoring-evaluasi kesehatan saat visitasi, tim KKHI Makkah juga mengedukasi kepada jemaah untuk selalu menjaga stamina dan kesehatan fisik juga mental mereka selama beraktivitas di Tanah Suci. Meski begitu, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia bertambah.
Per Minggu, 18 Mei 2025, dr. Imran mengatakan bahwa 28 jemaah telah meninggal dunia. Ia menyatakan penyebab umum kematian adalah penyakit jantung dan infeksi sistemik akibat penurunan daya tahan tubuh.
Sementara, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan bahwa lebih dari 504.600 jemaah haji dari seluruh dunia sudah tiba di Arab Saudi per Minggu, 18 Mei 2025. Jumlah itu baru 36 persen dari total visa haji yang dikeluarkan otoritas setempat pada tahun ini.
Mengutip laman Saudi Gazette, Senin (19/5/2025), para jemaah mayoritas tiba via jalur udara, yakni sebanyak 493.100 jemaah. Sementara, 10.100 jemaah tiba melalui jalur darat dan 1.400 jemaah tiba via laut. Mereka dilaporkan berdatangan di Makkah dan Madinah sejak 1 Dzulqaidah 1446 H atau 29 April 2025 yang menandai dimulainya musim haji 2025.
Advertisement