Liputan6.com, Jakarta - Anggota Fraksi PDIP DPRD Jakarta Hardiyanto Kenneth mendukung wacana Gubernur Jakarta Pramono Anung, soal peluang badan usaha milik daerah (BUMD) untuk mengelola perparkiran di Jakarta.
Menurut dia, Pemprov bisa saja mendirikan perusahaan daerah pengelola parkir, namun ada catatan khusus soal transparansi.
Baca Juga
"Pemprov harus bisa memastikan BUMD parkir dikelola secara transparan, utamanya saat melakukan kerja sama pegelolaan parkir dengan pihak ketiga. Jadi skemanya, bikin BUMD parkir, (lahan) parkir di Jakarta kita lelang kepada swasta. Tapi lelang yang benar, ya. Lelangnya harus yang benar. Harus yang transparan, sesuai aturan, tidak boleh ada kolusi dan nepotisme," kata Kenneth di gedung DPRD Jakarta.
Advertisement
Dalam perencanaan pembentukan BUMD parkir, Anggota Komisi C DPRD Jakarta ini menekankan Pemprov terlebih dulu harus mendahulukan aspek keterbukaan dengan sosialisasi kepada pemangku kepentingan.
Contohnya, bisa ada focus group discussion (FGD) dengan tokoh masyarakat, ormas, atau dengan ahli-ahli.
"Nanti kan bisa ada masukan-masukan tuh, bisa ditentukan aturan yang pas, terkait berapa tarifnya. Jadi, dari awal kita jelas nih berapa," urai Kenneth.
Kenneth meyakini, pembentukan BUMD lebih efektif dalam mengentaskan permasalahan parkir liar yang masih menjamur di Jakarta.
Sebab, potensi pendapatan retribusi parkir, baik on street maupun off street di Jakarta jika dikelola secara optimal, bisa mencapai triliunan rupiah.
Belum Maksimal
Dia mencatat, saat ini pengelolaan parkir dari Unit Pengelola Terpadu (UPT) Perparkiran Dinas Perhubunga Jakarta dianggap belum maksimal dalam menarik retribusi. Hal itu dibuktikan dengan hanya sekitar Rp30 miliar per tahun yang dapat diperoleh.
"UPT Parkir ini kan tidak jelas. Kita tanya cara kerja mereka saja, mereka gagap-gagap. Terus terkait angka juga mereka bingung-bingung. Mereka tidak paham apa yang mereka mau lakukan. Bingung kita juga. (Padahal) Kalau kita lihat potensi parkir di Jakarta ini kan luar biasa," dia menandasi.
Advertisement