Sukses

Usman Hamid Tanggapi Pernyataan Prabowo: Musuh Utama Bangsa Itu Elit Politik yang Korup

Amnesty International Indonesia, menanggapi pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto baru-baru ini yang menyebut ada pihak asing yang membiayai lembaga swadaya masyarakat (LSM) di tanah air untuk mengadu domba.

Diperbarui 04 Jun 2025, 08:00 WIB Diterbitkan 04 Jun 2025, 08:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Amnesty International Indonesia, menanggapi pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto baru-baru ini yang menyebut ada pihak asing yang membiayai lembaga swadaya masyarakat (LSM) di tanah air untuk mengadu domba.

Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid heran dengan pemikiran Prabowo itu. Ia mengatakan, musuh utama Indonesia bukanlah LSM yang didanai lembaga asing, melainkan elit yang korup.

“Musuh utama bangsa kita dan yang melumpuhkan negara kita adalah elite-elite politik yang terlibat korupsi,” kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (3/6/2025).

Usman Hamid menjelaskan, elit yang korup bukan hanya sebatas mengambil uang rakyat, tapi juga telah merusak tatanan institusi politik, demokrasi, hingga hak asasi manusia.

Menurutnya, elit yang korupsi juga tidak segan-segan merusak lingkungan hanya untuk mengeruk kekayaan alam. Bahkan, kata dia hukum juga kerap diutak-atik dan dijadikan sebagai alat untuk kepentingan pribadi.

“Mereka juga korupsi moral yang merusak kepentingan bangsa dan negara menjadi kepentingan keluarga, anak, menantu, keponakan, cucu, dan kroni. Semua ini dikerjakan oleh elite-elite politik yang korup,” ucap Usman.

2 dari 4 halaman

Istana: Presiden Punya Informasi Lengkap

Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan ucapan Presiden Prabowo Subianto soal lembaga swadaya masyarakat (LSM) dibiayai pihak asing untuk mengadu domba Indonesia. Hasan mengatakan bahwa ucapan Prabowo tersebut tak ditujukan untuk semua LSM yang ada di Indonesia.

"Yang ditekankan oleh Bapak Presiden bukan seluruh LSM, bukan LSM secara keseluruhan," kata Hasan kepada wartawan di Kantor PCO Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Pemerintah, kata dia, menyadari bahwa selama ini banyak LSM yang berperan besar di Indonesia, khususnya isu pendidikan, sosial, toleransi, hingga masalah kemanusiaan. Namun, Hasan menyebut ada pula kelompok yang mendiskreditkan pemerintah, menyebarkan hoaks, mengadu domba, dan memecah belah persatuan Indonesia.

"Tapi kelompok-kelompok yang selama ini merongrong persatuan, kelompok-kelompok yang selama ini mendiskredikan pemerintah dengan menyebarkan isu-isu yang tidak benar, kelompok-kelompok yang mungkin selama ini juga diindikasikan mengadu domba, memecah belah persatuan kita," jelasnya.

Hasan menuturkan Prabowo memiliki informasi lengkap terkait adanya kelompok-kelompok mengatasnamakan LSM yang ingin mengadu domba dan memecah belah Indonesia. 

3 dari 4 halaman

Jangan Dipukul Rata

Menurut dia, Prabowo juga menyadari bahwa kejadian yang ada di Indonesia tak lepas dari intervensi asing.

"Sebagai Presiden tentu beliau punya informasi yang lengkap, punya informasi yang bisa dipercaya. Siapa-siapa saja kelompok-kelompok, baik itu individu, baik itu berorganisasi, bahkan mungkin mengataskan, mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat yang memerankan peran ini," ujar dia.

"Dan dalam sejarah kita, Bapak Presiden juga mengalami banyak sekali perjalanan sejarah. Beliau paham betul bahwa dalam banyak kejadian-kejadian di Republik kita ini tidak terlepas dari intervensi asing. Dalam berbagai perubahan besar yang terjadi di Republik kita, itu tidak terlepas dari intervensi asing," sambung Hasan.

Dia menerangkan ucapan Prabowo untuk organisasi-organisasi yang selalu mendiskreditkan bangsa Indonesia dan pemerintah. Mereka juga kerap mencemooh atau mencoba membatalkan usaha-usaha kemajuan yang dilakukan pemerintah dan ingin program-program prioritas pemerintah dibatalkan.

"Itu yang dibahas oleh Presiden, jadi tidak dipukul rata secara umum," ucap Hasan.

4 dari 4 halaman

Pernyataan Prabowo

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut pihak asing yang tak suka apabila Indonesia menjadi negara yang kuat dan kaya. Menurut dia, pihak asing tersebut membiayai lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mengadu domba di Indonesia.

"Ratusan tahun mereka adu domba kita sampai sekarang. Dengan uang, mereka membiayai LSM LSM untuk mengadu domba kita. Mereka katanya penegak demokrasi HAM kebebasan pers," kata Prabowo saat upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Jakarta, Senin (2/6/2025).

Dia mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu dan tak saling gontok-gontokkan. Sebab, kata Prabowo, kekuatan asing tak suka apabikla Indonesia menjadi sejahtera.

"Saya mengajak sekali lagi seluruh rakyat indonesia bersatu, perbedaan jangan menjadi sumber gontok-gontokkan. Ini selalu yang diharapkan oleh kekuatan-kekuatan asing yang tidak suka Indonesia kuat, tidak suka Indonesia kaya," ujarnya.

Kendati begitu, Prabowo menyampaikan dirinya tak bermaksus mengajak rakyat Indonesia untuk curiga dengan bangsa asing. Dia hanya ingin Indonesia tak dipermainkan oleh bangsa manapun dan mampu berdiri di atas kaki sendiri.

"Saya tidak mengajak bangsa Indonesia untuk curiga sama bangsa asing. Kita tidak boleh dipermainkan oleh bangsa manapun. Bangsa Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri," tutur Prabowo.

Produksi Liputan6.com
OSZAR »