Liputan6.com, Jakarta - Liga Europa, yang sebelumnya dikenal sebagai Piala UEFA, adalah kompetisi sepak bola klub Eropa kedua paling bergengsi setelah Liga Champions. Sejak dimulai pada tahun 1971, banyak klub besar Eropa telah berpartisipasi dan meraih gelar juara. Kompetisi ini mengalami perubahan nama menjadi UEFA Europa League pada musim 2009/2010.
Sevilla menjadi klub yang paling sering meraih gelar juara dengan total 7 trofi. Klub-klub Inggris seperti Liverpool, Inter Milan, dan Juventus juga memiliki sejarah panjang dalam kompetisi ini. Keberhasilan klub-klub dari berbagai negara menunjukkan betapa kompetitifnya Liga Europa.
Baca Juga
Sejak 1998, final Piala UEFA dan Liga Europa telah ditentukan dalam satu leg. Dari 26 pertandingan penentuan, 11 di antaranya berlanjut ke perpanjangan waktu dan tujuh harus diselesaikan melalui adu penalti. Total ada 81 gol yang tercipta dalam pertandingan-pertandingan tersebut, dengan rata-rata 3,1 gol per pertandingan.
Advertisement
Berikut adalah lima final yang dianggap terbaik:
Kemenangan Dramatis Liverpool
1. 1998: Lazio 0-3 Inter
Inter mengulangi kesuksesan final dua leg tahun 1991 dengan meraih kemenangan telak atas Lazio. Javier Zanetti memberikan assist kepada Iván Zamorano untuk gol pembuka, sebelum Ronaldo, sang superstar muda, mencetak gol ketiga dengan melewati Luca Marchegiani.
"Lazio memiliki tim yang luar biasa," kenang Ronaldo. "Sesekali saya menonton pertandingan itu lagi. Sungguh pertandingan yang luar biasa!"
2. 2001: Liverpool 5-4 Alaves (perpanjangan waktu)
Liverpool unggul dua kali dengan selisih dua gol, tetapi Alaves yang tidak diunggulkan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 4-4 pada menit ke-88. Gol bunuh diri Delfi Geli pada perpanjangan waktu memberikan kemenangan dramatis bagi Liverpool.
"Di babak pertama, segalanya tidak mungkin lebih baik," kenang Dietmar Hamann dari Liverpool.
Advertisement
Trofi Internasional Pertama Jose Mourinho
3. 2003: Celtic 2-3 Porto (perpanjangan waktu)
Jose Mourinho, yang saat itu berusia 40 tahun, menyebut pertandingan di Sevilla ini sebagai "contoh bagus bagi mereka yang mencintai sepak bola." Derlei mencetak gol kemenangan, tetapi bintang utama pertandingan adalah Deco, yang terus menerus menciptakan masalah bagi Celtic.
Martin O’Neill, manajer Celtic, setuju dengan mengatakan: "Ini adalah pengalaman yang luar biasa."
4. 2007: Espanyol 2-2 Sevilla (perpanjangan waktu, Sevilla menang 3-1 melalui adu penalti)
Sevilla menjadi tim kedua yang berhasil mempertahankan gelar Piala UEFA setelah Real Madrid pada tahun 1985 dan 1986. Kiper Andres Palop menjadi pahlawan dengan memberikan assist untuk gol pembuka dan melakukan penyelamatan penting dalam adu penalti.
"Kiper [Sevilla], pemain yang luar biasa, membuat perbedaan," kata Ernesto Valverde, pelatih Espanyol.