Liputan6.com, Jakarta Nama Ange Postecoglou kini tercatat dalam sejarah Tottenham Hotspur sebagai pelatih yang membawa klub meraih trofi Eropa setelah 41 tahun penantian. Pelatih asal Australia itu sukses mengantar Spurs menjuarai Liga Europa 2024/2025 usai menang 1-0 atas Manchester United di final.
Kemenangan di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB, menjadi bukti ketepatan visi dan strategi Postecoglou yang sempat diragukan. Di tengah musim yang penuh tekanan di Premier League, ia mampu menjaga fokus dan motivasi tim di kompetisi Eropa.
Baca Juga
Trofi ini menjadi pencapaian monumental dalam karier Postecoglou dan menjadi validasi atas pendekatan progresif yang ia terapkan di Tottenham. Meski tim terpuruk di liga, mereka justru bersinar di panggung Eropa.
Advertisement
Membangun Identitas Spurs di Tengah Krisis
Postecoglou datang ke Spurs pada musim panas 2023 dan langsung membawa filosofi menyerang berbasis penguasaan bola. Namun, musim keduanya justru diwarnai kesulitan besar di Premier League, termasuk badai cedera dan performa inkonsisten.
Di tengah tekanan fans dan media, Postecoglou tidak mengubah gaya bermainnya. Ia tetap percaya pada proses dan memberikan kesempatan bagi pemain-pemain seperti Brennan Johnson dan Pape Matar Sarr untuk berkembang.
Strategi tersebut mulai membuahkan hasil di Liga Europa. Dalam situasi knock-out, Spurs bermain efisien dan matang, menunjukkan karakter tim yang telah terbentuk. Postecoglou berhasil menjaga atmosfer ruang ganti tetap positif meski hasil di liga domestik buruk.
Advertisement
Bayar Janji Juara di Musim Kedua
Gelar Liga Europa menjadi pembuktian nyata atas keteguhan dan visi jangka panjang Postecoglou. Setelah gagal mempersembahkan trofi di musim debutnya, ia membayar lunas kepercayaan klub dengan memberikan trofi di musim kedua.
Postecoglou sendiri pernah mengatakan bahwa dia selalu juara di musim keduanya. Statistik itu benar di klub-klub yang sebelumnya dia tangani, dan kini benar terbukti di Tottenham.
Kemenangan ini juga mengubah narasi musim Spurs. Dari tim yang nyaris degradasi di Premier League, mereka kini punya tiket ke Liga Champions dan status sebagai juara Eropa. Postecoglou menjadi arsitek di balik transformasi mendadak ini.
Usai pertandingan, sang pelatih mengatakan, "Kami tidak pernah berhenti percaya. Sepanjang musim kami mendapat tekanan, tetapi para pemain tidak menyerah."