Sukses

Viral Candi Borobudur Dipasang Eskalator, Menteri PU Buka Suara

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo turut menanggapi viralnya Candi Borobudur yang dipasang eskalator. Apa katanya?

Diperbarui 26 Mei 2025, 15:20 WIB Diterbitkan 26 Mei 2025, 15:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menanggapi terkait isu pemasangan eskalator di Candi Borobudur yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial. Ia menegaskan kementeriannya tidak terlibat dalam pekerjaan langsung di area utama candi.

“PU itu pada saat melakukan renovasi kawasan, kita itu benar-benar fokus ke kawasan sekitar. Jadi tidak masuk ke objek utama,” ujar Dody dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025).

Dody menjelaskan objek utama Candi Borobudur merupakan wewenang Kementerian Kebudayaan dan saat ini pengelolaannya berada di bawah Injourney melalui salah satu anak usahanya.

Wewenang Injourney

Ia pun tidak dapat memastikan apakah akan ada pembangunan eskalator untuk mendukung kunjungan Presiden Prancis ke lokasi tersebut.

“Apakah untuk kedatangan Presiden Prancis ini Injourney atau anak usahanya akan dibangun eskalator, saya itu sebenarnya tidak bisa jawab,” kata Dody.

Ia menambahkan fasilitas pendukung seperti buggy car sudah tersedia untuk membantu mobilitas tamu kenegaraan secara nyaman, dan menyarankan agar pertanyaan teknis soal pengelolaan langsung ditujukan ke pihak Injourney.

Sebagai informasi, sebelumnya ramai di media sosial terkait video berisi sejumlah plat besi hingga papan kayu dipasang di tangga-tangga Candi Borobudur menuju ke puncak.

Pelat besi ini disebut-sebut untuk pemasangan eskalator jelang kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

2 dari 3 halaman

Jawaban dari Istana

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan pemasangan eskalator di Candi Borobudur, Jawa Tengah tak merusak bangunan cagar budaya. Adapun pemasangan eskalator di Candi Borobudur untuk memudahkan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 29 Mei 2025.

Hasan menjelaskan pemasangan eskalator di Candi Borobudur tak memakai paku maupun bor, serta diawasi Kementerian Kebudayaan. Menurut dia, eskalator itu akan dibongkar kembali usai kunjungan Presiden Macron.

"Banyak yang kemudian menduga apakah ini merusak cagar budaya atau tidak? Teman-teman itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor," kata Hasan di Kantor PCO Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

"Jadi hanya ditaruh, didudukan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah," sambungnya.

Dia menyampaikan Presiden Macron akan didampingi Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi Candi Borobudur.

3 dari 3 halaman

Alasan Macron Perlu Disiapkan Eskalator

Hasan menuturkan eskalator tersebut agar kunjungan Presiden Macron ke Candi Borobudur dapat efisien ditengah keterbatasan waktu.

"Jadi Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur," katanya.

Hasan menerangkan, fasilitas yang disiapkan yakni jalan setapak tanpa tangga untuk memudahkan Presiden Macron naik hingga lantai 4 Candi Borobudur.

EnamPlus
OSZAR »