Liputan6.com, Jakarta - Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi puncak dari perjalanan spiritual seorang Muslim. Pada 2025 ini, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Tanah Suci untuk menunaikan kewajiban ibadah haji ini.
Namun, tidak semua yang melaksanakannya mendapatkan hasil yang sama. Ada yang sekadar memenuhi syarat, dan ada pula yang mencapai tingkatan paling mulia yaitu haji mabrur.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, apa arti haji mabrur seperti yang didambakan oleh tiap muslim? Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan tentang keutamaan pahala bagi jemaah haji yang mendapatkan predikat mabrur,
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR. Bukhari)
Namun, apa sebenarnya makna dari haji mabrur? Dan bagaimana kita bisa mengenali apakah haji seseorang tergolong mabrur atau tidak? Berikut penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber pada Minggu (8/6/2025).
Saksikan Video Pilihan ini:
Hilang 4 Hari di Hutan Kedungurang Gumelar Banyumas, Kakek 78 Tahun Ditemukan Selamat
Pengertian Haji Mabrur
Melansir dari laman kemenag.go.id, dari sisi bahasa, al mabrur adalah isim maf’ul dari akar kata al birru. Al birru itu artinya kebaikan atau kebajikan. Dengan demikian, al hajjul mabruru artinya haji yang diberikan kebaikan dan kebajikan.
Dari sisi istilah, haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, kemudian berdampak pada kebaikan diri, serta bermanfaat bagi orang lain.
Oleh karenanya, al hajjul mabrur sebagai impian dari orang yang melaksanakan jemaah haji itu melalui tahapan. Haji mabrur bukan sesuatu yang given, tetapi selalu diusahakan tanpa henti.
Tidak hanya saat pelaksanaan ibadah haji, tetapi dari persiapan, saat, dan pasca haji. Pelaksanaan ibadah akan sangat berpengaruh pada absah atau tidak absah haji. Kalau diterima atau tidaknya, itu urusan Allah.
Advertisement
Ciri-Ciri Haji Mabrur
Mengutip dari laman muhammadiyah.or.id, menerangkan tentang dua ciri haji mabrur, di antaranya:
Pertama, dermawan dan selalu menebar kedamaian
Hal ini berdasarkan hadis: “Dari Jabir ra. berkata; Rasulullah SAW bersabda: Haji mabrur, tidak ada balasan baginya melainkan hanya syurga, Mereka bertanya, Wahai Nabiyullah apa itu haji yang mabrur? Beliau bersabda: Memberikan makanan dan menyebarkan salam.” (HR. Ahmad).
Kedua, santun dalam bertutur kata
Dalam hadis disebutkan: “Dari Jabir ra. Berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah bersabda; Memberikan makanan dan santun dalam berkata.” (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi: Hadis ini sahih sanadnya namun tidak diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dan Muslim).