Sukses

Arab Saudi Minta Jemaah Berdiam di Tenda Selama Wukuf di Arafah hingga Lepas Ashar

Wukuf di Arafah bakal berlangsung dalam sepuluh hari mendatang. Persiapan terus digenjot, baik oleh pemerintah Arab Saudi maupun pemerintah Indonesia lewat Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Diperbarui 26 Mei 2025, 04:25 WIB Diterbitkan 26 Mei 2025, 04:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta Wukuf di Arafah bakal berlangsung dalam sepuluh hari mendatang. Persiapan terus digenjot, baik oleh pemerintah Arab Saudi maupun pemerintah Indonesia lewat Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Salah satu arahan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi perihal pelaksanaan wukuf tahun ini adalah jemaah tidak keluyuran di luar tenda selama wukuf berlangsung hingga bada ashar atau sekitar pukul 15.30 WAS. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief.

"Maksudnya adalah kita memastikan kekhusyukan. Kita jaga jangan sampai ada jemaah yang hilang, jemaah yang tersesat. Kita kurangi itu," kata Hilman di Makkah, Minggu, 25 Mei 2025.

Pihaknya juga menyiapkan sejumlah pembimbing di tenda-tenda jemaah haji untuk menuntun mereka beribadah atau merefleksi diri selama wukuf. Mengingat, wukuf adalah inti dari haji sehingga kesakralannya harus dijaga betul.

"Kalau ada yang terpecah kloter pembimbingnya, kita satuan, tapi jangan ambil inisiatif sendiri, termasuk suami istri yang terpisah. Tapi, nanti harus tercatat, kita gabungkan," ujarnya.

Wukuf di Arafah berlangsung pada 9 Dzulhijjah 1446 H. Diperkirakan itu jatuh pada Senin, 5 Juni 2025.

Jemaah Terpisah Dilarang Bergabung Tanpa Izin

Hilman juga menyampaikan bahwa pemerintah Arab Saudi menaruh perhatian pada isu jemaah haji Indonesia yang terpisah dari keluarga atau pendampingnya. Mereka bahkan meminta khusus kepadanya untuk menggabungkan mereka.

"Kita sedang tata itu dan (jemaah haji) jangan dulu ambil inisiatif tanpa laporan. Kalau tadi gabung, pimpinan tahu, enggak apa-apa, karena kita catat, sesuaikan," ujar Hilman.

Proses tersebut, sambung dia, memerlukan waktu karena tidak hanya memastikan jemaah terpisah bergabung di kamar hotel, tetapi juga sampai ke Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina). "Yang itu lebih rumit," imbuhnya.

Tahun ini, Indonesia menggandeng delapan syarikah untuk melayani jemaah haji, mulai dari pengantar dari bandara ke hotel hingga pergerakan selama di Armuzna. Delapan syarikat atau syarikah itu meliputi Al-Bai Guest, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Alrifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.

2 dari 3 halaman

Meminta Maaf Atas Ketidaknyamanan

Dalam kesempatan itu, Hilman memohon maaf kepada jemaah apabila dalam beberapa waktu terakhir ada ketidaknyamanan, baik terkait keterlambatan pembagian kartu nusuk maupun penempatan hotel yang harus bergeser.

"Kami Kementerian Agama memaksakan itu dalam konteks menjaga dalam puncak hajinya, tahu orang itu ada di mana," katanya.

Ia kembali mengingatkan jemaah yang pindah hotel untuk selalu memberitahu kepala sektor masing-masing. "Jangan berinisiatif pindah ke mana-mana karena mungkin ia bisa tidur di mana saja, tapi saat ke Arafah, enggak bisa. Ini harus dipastikan," ucapnya.

Sebelumnya, Hilman juga memberi arahan kepada para petugas haji terkait perpindahan jemaah. "Saya meminta kepada seluruh petugas untuk tidak membiarkan jemaah berpindah sendirian tanpa didampingi karena ini menjadi berita yang tidak baik," katanya, beberapa waktu lalu di Jeddah.

 

3 dari 3 halaman

Viral di Medsos

Arahannya terkait unggahan viral di media sosial yang menampilkan sejumlah jemaah haji berpindah hotel sambil membawa koper kecilnya masing-masing. Unggahan itu membuat kesan seolah-olah tidak ada petugas di situ.

"Tapi, kalau Anda dengarkan videonya, orang yang buat video itu bertanya, 'Petugasnya enggak ada ya pak?'. Ada yang menjawab, 'Ada Pak, sudah di depan'. Ini tidak terdengar," kata Hilman.

Video lain dengan narasi yang mirip juga viral di media sosial. Terekam sejumlah jemaah kumpul di depan Hotel 603, wilayah Jarwal, Makkah, yang diklaim terlantar dan belum mendapatkan hotel sejak pukul 02.00 WAS dini hari.

Padahal, di sekitar jemaah terekam petugas yang berusaha melayani jemaah haji, seperti mendorong jemaah berkursi roda masuk ke hotel. "Itu bukan penelantaran, namun jemaah sedang kami proses menuju kamar hotel," kata Ketua Sektor 6 Rebuan, Sabtu, 24 Mei 2025, dikutip dari laman Kementerian Agama.

"Itu dinarasikan jemaah sudah dari pukul 02.00 belum dapat kamar. Padahal jam 04.18 baru sampai sektor," ucapnya.

 

OSZAR »