Sukses

Ketua Fraksi PSI DPRD Jakarta: Jokowi Patut Jadi Ketum PSI

Ketua Fraksi PSI DPRD Jakarta William Aditya Sarana, menyatakan pihaknya setuju dengan wacana Jokowi maju sebagai calon Ketum PSI. Dia menyebut, Pemilihan Raya yang akan diselenggarakan menjelang Kongres Nasional PSI pada Juli 2025 merupakan konsep yang sesuai dengan gagasan Jokowi terkait Partai Super Terbuka.

Diperbarui 16 Mei 2025, 14:51 WIB Diterbitkan 16 Mei 2025, 14:50 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Jakarta, William Aditya Sarana, menyatakan pihaknya setuju dengan wacana Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) akan maju sebagai calon Ketua Umum (Ketum) PSI.

“Pak Jokowi yang kerja nyatanya sudah kami rasakan sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta patut menjadi calon Ketua Umum PSI,” ujar William dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025).

Menurut William, Jokowi sudah berkontribusi mengagas partai terbuka yang menginspirasi banyak partai.

"Menurut kami, Pak Jokowi juga sudah memberikan kontribusi salah satunya menggagas 'Partai Super Terbuka' yang menginspirasi kami mengadakan Pemilihan Raya ini. Oleh karena itu, wajar apabila kader PSI memberikan tempat yang istimewa baginya di sini," tambahnya.

William juga mengungkapkan bahwa nama Ketum PSI petahana, Kaesang Pangarep, juga disebut pada saat yang bersamaan dalam diskusi yang berlangsung di internal partainya.

“Nama Mas Kaesang juga turut disebut dalam diskusi internal partai kami. Ia juga diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya yang sudah baik ini ke depannya,” ujarnya.

 

2 dari 4 halaman

Pemilihan Raya PSI Sesuai Konsep Jokowi

William menyebut Pemilihan Raya yang akan diselenggarakan menjelang Kongres Nasional PSI pada bulan Juli 2025 mendatang.

“Pemilihan Raya ini diselenggarakan untuk memilih ketum sesuai dengan konsep ‘Partai Super Terbuka’ yang pernah dibicarakan oleh Pak Jokowi beberapa waktu lalu,” jelasnya.

“Semua kader PSI tanpa terkecuali bisa memilih siapa yang akan menjadi ketumnya nanti. Dalam rangka memudahkan semua anggota untuk menggunakan hak pilihnya, maka kami akan menggunakan aplikasi e-voting yang bisa diakses di seluruh Indonesia,” sambungnya.

Menurut William, konsep tersebut menemukan kecocokan dengan kader-kader PSI yang ingin agar pemilihan ketumnya diselenggarakan secara langsung, terbuka, dan transparan.

“Setelah melalui pertimbangan yang panjang dan matang, Pemilihan Raya ini ternyata sesuai dengan keinginan anggota-anggota PSI untuk mengadakan pemilihan ketua umumnya yang berlangsung secara terbuka, langsung, dan transparan,” ujarnya.   

3 dari 4 halaman

Jokowi Kalkulasi Maju Jadi Calon Ketum PSI

Sebelumnya diberitakan, Presiden ke- 7 RI, Jokowi menyatakan tidak menutup kemungkinan untuk turut serta dalam pemilihan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keputusan untuk mencalonkan diri sebagai calon ketum partai tersebut masih dipertimbangkan secara matang oleh mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi mengungkapkan bahwa ia masih melakukan kalkulasi terkait peluangnya untuk memenangkan pemilihan tersebut.

Ia mengaku tidak ingin mengalami kekalahan dalam persaingan untuk posisi Ketua Umum PSI, mengingat reputasinya sebagai tokoh politik yang telah dua kali memenangkan pemilihan presiden.

"Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut saya kalah," ujar Jokowi pada Rabu (14/5/2025).

Hingga kini, Jokowi belum secara resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PSI. Ia menyampaikan bahwa masih tersedia cukup waktu yang cukup panjang untuk memutuskan apakah akan bergabung dengan partai yang dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.

"Belum (mendaftar). Kan masih panjang, seingat saya masih Juni," kata Jokowi menanggapi pertanyaan mengenai pendaftaran.

 

4 dari 4 halaman

Jokowi Pede Tak Ada yang Berani Melawannya

Ketika disinggung bakal menjadi pesaing Kaesang dalam bursa ketua umum PSI, Jokowi mengatakan jika dirinya mendaftar sebagai calon ketua umum partai berlambang bunga mawar itu, dipastikan calon lainnya tidak mau mendaftar untuk bersaing dengannya.

“Ya enggak tahu (kalau nanti bersaing dengan Kaesang). Kalau saya mendaftar mungkin yang lain enggak mendaftar, mungkin,” ucapnya sambil tertawa.

Pemilihan Ketua Umum PSI akan dilakukan melalui sistem e-voting, di mana setiap anggota partai memiliki satu suara untuk menentukan pilihan. Menurut Jokowi, mekanisme pemilihan semacam ini menjadi tantangan tersendiri yang perlu diperhitungkan secara cermat.

"Ya belum tahu (seberapa besar peluang menang) karena ini kan yang saya tahu katanya mau pakai e-voting, one man, one vote. Seluruh anggota diberi hak untuk memilih. Yang sulit di situ," jelas Jokowi.

EnamPlus
OSZAR »