Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) membantah soal syarat perjalanan terbang perlu menunjukan sudah divaksin tuberkulosis (TBC). Dengan tegas, Kemenkes menyatakan hal tersebut hoaks.
Sebelumnya di media sosial ada unggahan yang mengatakan pesan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menarasikan penumpang pesawat wajib sudah divaksin TBC. Begini bunyi narasi tersebut:
Baca Juga
"Semua penumpang yang akan naik pesawat agar sudah di vaksin TBC dan menunjukkan surat vaksin. tujuannya untuk mencegah penyebaran lewat udara," tulis pesan tersebut sembari memperlihatkan foto Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat sesi wawancara dengan wartawan.
Advertisement
Terkait hal tersebut, Kemenkes mengatakan aturan tersebut tidak ada. "Tidak ada aturan wajib vaksin TBC untuk naik pesawat," tulis di akun X resmi Kemenkes RI yang diunggah pada Jumat, 23 Mei 2025.
Kementerian tersebut juga meminta masyarakat untuk berhati-hati saat menerima informasi tidak benar. Lalu mengecek fakta sebelum percaya terhadap sebuah unggahan atau pesan berantai.
Â
Vaksin TBC di Indonesia
Saat ini vaksin tuberkulosis yang ada adalah vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG) yang dikembangkan sejak 1921. Sayangnya, vaksin BCG ini hanya efektif dalam mencegah bentuk tuberkulosis berat pada anak-anak. Seperti TBC meningitis dan TBC milier.
Di Indonesia, pemberian vaksin BCG merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada bayi. Pemberian imunisasi BCG sebaiknya segera setelah bayi lahir, hingga paling lambat sebelum bayi berusia 3 bulan. Vaksin BCG bekerja merangsang sistem imun untuk menghasilkan antibodi yang dapat mengenali dan melawan bakteri penyebab TBC.
Â
Â
Advertisement
Pengembangan Vaksin TBC Terbaru
Saat ini peneliti tengah mengembangkan vaksin TBC agar bisa mencegah TB pada orang dewasa. Salah satu vaksin yang paling maju perkembangannya dimana sudah sampai uji klinik fase 3 adalah M72/AS01E.
Kandidat vaksin TBC baru ini dikembangkan sejak awal 2000-an dan sebelumnya menunjukkan perlindungan sekitar 50 persen dalam uji klinis fase 2b selama tiga tahun pada orang dewasa.
Vaksin TBC M72/AS01E kini tengah dalam uji klinis fase 3 yang dimulai sejak Maret 2024. Uji coba ini berlangsung di lima negara yakni Indonesia, Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi dengan melibatkan 20.000 subjek.