Liputan6.com, New York - Sebuah kapal layar asal Meksiko menabrak Jembatan Brooklyn di AS pada Sabtu (17/5) dan mengakibatkan sejumlah orang tewas dan terluka.
Laporan Associated Press (AP)Â yang dikutip Minggu (18/5/2025) menyebut Wali Kota New York menyatakan 19 orang terluka, empat di antaranya serius, ketika sebuah kapal layar tinggi asal Meksiko menabrak Jembatan Brooklyn. Adapun jembatan tersebut tidak mengalami kerusakan besar.
Wali Kota New York City Eric Adams kemudian mengatakan dua orang tewas setelah kapal tinggi angkatan laut Meksiko menabrak Jembatan Brooklyn pada hari Sabtu (17/5).
Advertisement
Insiden kapal layar angkatan laut Meksiko yang hendak meninggalkan New York untuk tur persahabatan ke Islandia menabrak Jembatan Brooklyn Sabtu (17/5) malam itu dilaporkan mematahkan tiga tiangnya, melukai awak kapal, dan meninggalkan beberapa orang tergantung di tali pengaman di udara menunggu pertolongan.
Wali Kota New York City Eric Adams sebelumnya mengatakan sedikitnya 19 orang memerlukan perawatan medis setelah kecelakaan itu, termasuk empat orang dengan luka serius, tetapi jembatan berusia 142 tahun itu terhindar dari kerusakan besar. Penyebab tabrakan tersebut masih dalam penyelidikan.
Biro pers New York Fire Department (Pemadam Kebakaran New York) mengonfirmasi bahwa pihak berwenang menangani korban luka tetapi tidak memiliki rincian mengenai jumlah korban atau apakah mereka berada di kapal atau di jembatan.
Dalam rekaman video dari beberapa saksi mata, tiang-tiang Kapal Cuauhtemoc terlihat patah dan sebagian roboh saat menghantam dek jembatan. Video juga menunjukkan lalu lintas padat di jembatan saat tabrakan terjadi.
Kapal yang mengibarkan bendera Meksiko besar berwarna hijau, putih, dan merah itu kemudian hanyut ke tepi sungai sementara orang-orang di darat berhamburan menjauh.
Apa yang Terjadi dengan Kapal?
Sydney Neidell dan Lily Katz mengatakan kepada The Associated Press bahwa mereka sedang duduk di luar untuk menikmati matahari terbenam ketika melihat kapal menabrak jembatan dan salah satu tiangnya patah. Saat melihat lebih dekat, mereka melihat seseorang tergantung di bagian tinggi kapal.
"Kami melihat seseorang tergantung, dan awalnya saya tidak yakin apakah itu penglihatan blur atau mata saya bermasalah. Setelah memperbesar gambar di ponsel, ternyata benar ada orang yang tergantung di harness di atas selama setidaknya 15 menit sebelum akhirnya diselamatkan," kata Katz.
Mereka mengatakan melihat dua orang dievakuasi dari kapal menggunakan tandu ke kapal kecil.
Angkatan Laut Meksiko dalam unggahan di platform media sosial X menyatakan bahwa Cuauhtemoc , sebuah kapal pelatihan akademi angkatan laut, mengalami kerusakan dalam insiden dengan Jembatan Brooklyn sehingga tidak dapat melanjutkan pelayaran.
Mereka menambahkan bahwa status awak kapal dan material sedang ditinjau oleh otoritas angkatan laut dan setempat yang memberikan bantuan.
Kementerian Luar Negeri Meksiko di X menyebutkan bahwa duta besarnya untuk AS dan pejabat konsulat Meksiko di New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memberikan bantuan kepada "kadet yang terdampak," tetapi tidak menyebutkan korban luka.
Advertisement
Sekilas Soal Jembatan Brooklyn dan Cuauhtemoc
Sebagai informasi, Jembatan Brooklyn, yang dibuka pada 1883, memiliki bentang utama hampir 1.600 kaki (490 meter) yang ditopang oleh dua menara batu. Menurut departemen transportasi kota, lebih dari 100.000 kendaraan dan sekitar 32.000 pejalan kaki melintas setiap hari, sementara jalur pejalan kakinya menjadi daya tarik wisata utama.
Sementara itu, Cuauhtemoc — dengan panjang sekitar 297 kaki dan lebar 40 kaki (90,5 meter × 12 meter) menurut Angkatan Laut Meksiko — pertama kali berlayar pada 1982. Setiap tahun, kapal ini berlayar setelah masa pelatihan kadet di sekolah militer angkatan laut selesai. Tahun 2025 ini, kapal berangkat dari pelabuhan Acapulco, pesisir Pasifik, pada 6 April dengan 277 orang di dalamnya, menurut Angkatan Laut.
Konsulat Meksiko di AS pada 13 Mei di X menyatakan bahwa Cuauhtemoc , yang dijuluki Ambassador and Knight of the Seas (Duta dan Ksatria Lautan), tiba hari itu dan berlabuh di pier 17. Mereka mengundang publik untuk mengunjungi kapal hingga 17 Mei.
Kapal ini rencananya akan singgah di 22 pelabuhan di 15 negara, termasuk Kingston (Jamaika), Havana (Kuba), Cozumel (Meksiko), dan New York.
Rutenya juga mencakup Reykjavik (Islandia); Bordeaux, Saint Malo, dan Dunkirk (Prancis); serta Aberdeen (Skotlandia), dengan total 254 hari, 170 di antaranya di laut. Â