Sukses

8 Rekomendasi Drakor yang Berdasarkan Cerita Nyata, Mana yang Jadi Favoritmu?

Deretan drama Korea ini mengambil inspirasi dari kehidupan nyata

Diperbarui 26 Mei 2025, 07:05 WIB Diterbitkan 26 Mei 2025, 07:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta Membicarakan tentang cerita dalam drakor memang tidak akan ada habisnya. Terlebih ada banyak cerita yang tertuang memiliki kisah yang mengharu biru tentang kehidupan, komedi romantis yang memukau, bahkan ada juga yang berdasarkan kisah nyata. Seperti misalnya dari tokoh yang cukup terkenal hingga peristiwa sejarah yang cukup penting.

Dari situ, kita dapat menganggap bahwa drama Korea membuktikan bahwa kebenaran bisa sama mencekamnya dengan fiksi. Kemudian, semuanya dapat dipadukan antara fakta dengan drama untuk menciptakan narasi yang tidak terlupakan dan membuat penonton semakin hanyut saat menontonnya.

Nah, maka dari itu, kami memiliki beberapa rekomendasi drakor berdasarkan dari kisah nyata. Dari Tatler Asia, ini dia daftarnya:

1. Fight for My Way

Terinspirasi oleh: petarung MMA Choo Sung-hoon dan model Yano Shiho

Siapa sangka kalau adegan dari Fight My Way berasal dari kisah nyata petarung MMA Choo Sung-hoon dan istrinya, model Yano Shiho. Di mana drakor ini mengambil momen nyata yaitu saat Shiho yang menangis melihat suaminya di atas ring.

Gambaran itu membantu penulis Lim Chang-soon (When the Camellia Blooms, When Life Gives You Tangerines) membentuk ikatan antara Ko Dong-man (Park Seo-joon), mantan juara taekwondo yang berjuang untuk bangkit kembali di MMA, dan Choi Ae-ra (Kim Ji-won), teman masa kecilnya yang berubah menjadi kekasih dalam drama Korea tersebut.

Siapa yang masih mengingat adegan tersebut?

2 dari 5 halaman

2. The Glory

Terinspirasi oleh: Kasus perundungan di sekolah di Korea Selatan pada tahun 2006 yang melibatkan alat pengeriting rambut

Penulis Kim Eun-sook (Descendants of the Sun, Goblin, The King: Eternal Monarch, Mr. Sunshine) terdorong untuk menulis The Glory setelah berbincang jujur ​​dengan putrinya tentang kekerasan di sekolah. Inti emosional drama Korea ini—dan penggambaran perundungan yang kasar dan sering kali mengerikan—sebagian terinspirasi oleh kasus tahun 2006 yang menggemparkan Korea Selatan.

Di mana siswa sekolah menengah memeras dan menyerang teman sekelasnya menggunakan alat pengeriting rambut. Penggemar The Glory akan mengenali detail yang mengerikan ini, karena hal ini terjadi di layar dalam adegan penting yang melibatkan karakter Song Hye-kyo, Moon Dong-eun.

3. The Red Sleeve

Terinspirasi oleh: Kisah hidup Raja Jongjo dan selir kerajaan Seong Uibin

Diadaptasi dari novel berjudul sama, The Red Sleeve menawarkan kisah fiksi tentang romansa antara Raja Jeongjo dan selir kesayangannya, Royal Consort Seong Uibin. Meskipun drama ini mengambil kebebasan kreatif, ada catatan sejarah yang membuktikan kasih sayang yang mendalam dari raja kepadanya.

Setelah kematiannya, Jeongjo terkenal dengan tulisan di batu nisan yang menyatakan cintanya yang tak pernah pudar kepada Seong Uibin. Dikatakan juga bahwa kamar mayatnya didirikan di Istana Anhyeon—yang biasanya disediakan untuk anggota garis keturunan kerajaan, yang semakin menegaskan tempat istimewa yang dimilikinya di hati raja.

3 dari 5 halaman

4. When Life Gives You Tangerines

Terinspirasi oleh: Penduduk Jeju dan haenyeo, khususnya Hong Kyung-ja

Meskipun drama Korea pemenang penghargaan ini fiksi, drama ini banyak mengambil inspirasi dari pengalaman masyarakat tangguh Pulau Jeju, khususnya para haenyeo, yang memiliki kekuatan dan kegigihan yang tenang. Acara ini memberikan penghormatan kepada salah satu haenyo, Hong Kyung-ja, yang namanya muncul di perangkat apung milik seorang penyelam dalam satu episode.

Ia juga menarik perhatian penggemar, berkat banyaknya kesamaan antara kehidupannya dengan kehidupan karakter IU, Ae-sun. Seperti Ae-sun, Hong Kyung-ja kehilangan ibunya di usia muda dan tumbuh dengan memikul tanggung jawab atas keluarganya.

Dan seperti tokoh utama drama ini, ia menikahi kekasih masa kecilnya, seorang pria yang, seperti Gwan-sik yang diperankan Park Bo-gum, sangat setia, sehingga ia kemudian mendapat penghargaan "Beautiful Husband Award" dari Jeju YWCA.

5. The Hymn of Death

Terinspirasi oleh: Kisah nyata Yun Sim-deok dan Kim Woo-jin

Melodrama sejarah tragis dua episode ini mengisahkan cinta yang tak berbalas antara penyanyi sopran pertama Korea, Yun Sim-deok (Shin Hae-sun), dan penulis drama Kim Woo-jin (Lee Jong-suk). Berlatar belakang pendudukan Jepang, kisah cinta mereka menentang ekspektasi masyarakat dan berakhir dengan bunuh diri bersama—peristiwa yang menggemparkan negara.

4 dari 5 halaman

6. Signal

Terinspirasi oleh: Kasus-kasus nyata di Korea Selatan

Meskipun drama Korea ini memadukan unsur-unsur supernatural ke dalam narasi intinya, Signal, mengambil inspirasi dari kasus-kasus kriminal yang menjadi berita utama dan menggemparkan negara. Alur cerita utama pembunuhan berantai merujuk pada pembunuhan Hwaseong yang terkenal, salah satu kasus paling terkenal di Korea Selatan.

7. Move to Heaven

Terinspirasi oleh: Kisah Kim Sae-byul, seorang pembersih trauma bersertifikat pertama di Korea Selatan

Dama Korea yang menyentuh ini terinspirasi oleh pengalaman Kim Sae-byul, pembersih trauma bersertifikat pertama di Korea Selatan, seperti yang dibagikan dalam kumpulan esainya Things Left Behind. Demi keaslian, penulis skenario Yoon Ji-ryeon (Boys Over Flowers, Angel Eyes) mengikuti Kim saat bekerja dan menggunakan pengalaman tersebut untuk menginformasikan kedalaman emosional dan realisme acara tersebut.

Meskipun cerita dalam Move to Heaven bersifat fiksi, cerita tersebut mencerminkan jenis pengalaman manusia yang dialami Kim—kisah tentang kehilangan, kesepian, dan cinta yang ditinggalkan—yang menjadikan drama ini sebagai penghormatan yang menyentuh hati bagi kehidupan yang sering terlupakan.

5 dari 5 halaman

8. Hwarang

Terinspirasi oleh: Hwarang, para pejuang muda dari dinasti Silla

Drama Korea yang dibintangi oleh bintang-bintang yang sedang naik daun saat itu, Park Seo-joon, Park Hyung-sik, dan Kim Taehyung (V dari BTS), dan masih banyak lagi. Walaupun beberapa ceritanya mungkin fiktif, seperti adanya adegan-adegan yang terinspirasi dari zaman modern seperti klub malam, aksi K-pop, dan sepak bola. Namun, drama ini secara longgar didasarkan pada Hwarang yang sebenarnya, kelompok elit pejuang muda selama dinasti Silla.

Awalnya dibentuk untuk menumbuhkan keunggulan dalam seni bela diri dan akademis, Hwarang yang historis memainkan peran penting dalam menyatukan Three Kingdoms of Korea. Meskipun drama ini mengambil banyak kebebasan dalam proses kreatifnya, drama ini memberi penghormatan kepada semangat persahabatan, kesetiaan, dan idealisme yang mendefinisikan para ksatria muda legendaris ini.

OSZAR »