Sukses

Hujan Deras, Ruas Jalan ke Minahasa Direndam Banjir

Pantauan Liputan6.com, sejak Selasa (20/5/2025) pagi, hujan deras disertai angin kencang menerjang hampir seluruh wilayah di Kabupaten Minahasa.

Diperbarui 21 Mei 2025, 14:47 WIB Diterbitkan 21 Mei 2025, 14:44 WIB

Liputan6.com, Minahasa - Hujan deras mengguyur Kabupaten Minahasa, Sulut, dalam dua hari terkahir ini. Akibatnya, ruas jalan dari Kecamatan Kawangkoan menuju Kecamatan Langowan yang merupakan kampung halaman Presiden Prabowo Subianto direndam banjir.

Pantauan Liputan6.com, sejak Selasa (20/5/2025) pagi, hujan deras disertai angin kencang menerjang hampir seluruh wilayah di Kabupaten Minahasa.

Buruknya drainase membuat air meluap dan menggenangi ruas jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Kawangkoan, Kecamatan Tompaso, dan Kecamatan Langowan Timur.

“Jika hujan deras seperti ini, air meluap dari drainade, dan menggenangi jalan. Ini membuat kami kesulitan saat melintas, apalagi sejumlah lubang menghiasi ruas jalan itu,” ujar Kifly Pinontoan, salah satu warga asal Kota Manado yang melintas di ruas jalan tersebut.

Dia berharap Pemprov Sulut dan Pemkab Minahasa segera memperbaiki ruas jalan yang berlubang serta sistem drainase tersebut. Apalagi di Kecamatan Langowan, yang merupakan tanah leluhur ibunda Prabowo Subianto yakni Dora Sigar, bakal dibangun Sekolah Garuda Nusantara.

 

2 dari 2 halaman

Peringatan BMKG Terkait Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Sulut berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga Jumat, (23/5).

"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," kata Kepala Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Astrid Lasut.

Astrid Lasut mengatakan, 'sea surface temperature' (SST) anomali -1.0 – 3.2°C berpotensi menambah massa uap air di Laut Sulawesi bagian Utara serta adanya pola sirkulasi siklonik di perairan Maluku Utara. Hal ini mengakibatkan adanya konvergensi dan belokan angin (Shearline) di wilayah Sulawesi Utara menyebabkan terjadinya perubahan cuaca yang signifikan.

 “Secara umum, kondisi labilitas lokal yang kuat di wilayah Sulawesi Utara mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif,” ujarnya.

Wilayah-wilayah berpotensi cuaca ekstrem di tanggal 21 Mei 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Selatan, dan Bolaang Mongondow Timur.

“Di tanggal 22 Mei 2025, kondisi serupa diperkirakan terjadi di dua wilayah kabupaten yaitu Bolaang Mongondow Selatan dan Kepulauan Talaud,” tuturnya.

Sementara di tanggal 23 Mei 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud.

"Kami berharap warga berhati-hati terhadap potensi bencana banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang," ujarnya mengingatkan.

EnamPlus
OSZAR »