Sukses

BSMI Hadirkan Imam Palestina di Idul Adha, Serukan Solidaritas untuk Gaza

Dalam menyambut Idul Adha 1446 H, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bersama RSIA dan Klinik Al-Fauzan akan menggelar Shalat Id dengan imam dan khatib asal Palestina, Syarif Dr. Ahmed Al Madani.

Diperbarui 06 Jun 2025, 07:25 WIB Diterbitkan 06 Jun 2025, 07:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta Dalam menyambut Idul Adha 1446 H, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bersama RSIA dan Klinik Al-Fauzan akan menggelar Shalat Id dengan imam dan khatib asal Palestina, Syarif Dr. Ahmed Al Madani.

Acara ini akan digelar pada Jumat, 6 Juni 2025 pukul 06.30 WIB bertempat di halaman RSIA Al-Fauzan, Kramat Jati, Jakarta Timur, dan terbuka untuk umum.

Sekjen BSMI Muhamad Rudi menyampaikan bahwa Idul Adha tahun ini diharapkan menjadi pengingat nilai pengorbanan dan solidaritas, terutama bagi rakyat Palestina.

Kehadiran Dr. Ahmed Al Madani sebagai imam dan khatib dari Palestina menjadi simbol persaudaraan umat Islam lintas negara. BSMI ingin menjadikan momen ini sebagai panggilan untuk peduli dan membantu perjuangan Palestina melalui aksi nyata.

"Kami ingin masyarakat Indonesia, khususnya kaum Muslimin, merasakan kedekatan spiritual dan emosional dengan rakyat Palestina. Khutbah Idul Adha ini akan menjadi ruang refleksi bahwa kita bukan hanya merayakan ibadah tahunan, tetapi juga menyuarakan kepedulian terhadap penjajahan dan krisis kemanusiaan yang masih terjadi di Tanah Suci," ujar Rudi dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).

2 dari 2 halaman

Bahas Perjuangan

Rudi juga mengatakan BSMI telah bersurat ke organisasi masyarakat Islam agar khutbah Idul Adha membahas perjuangan mempertahankan Masjidil Aqsha.

"Akan menjadi sebuah gerakan yang massif jika khutbah Idul Adha esok diisi tentang penyadaran pengorbanan masyarakat Palestina khususnya di Gaza sebagai benteng pertama umat Islam dalam mempertahankan kiblat pertama Masjidil Aqsha," ungkap dia.

Terakhir, BSMI mengundang masyarakat untuk mengikuti Shalat Idul Adha bersama sebagai wujud ukhuwah dan kepedulian terhadap isu kemanusiaan internasional.

EnamPlus
OSZAR »