Liputan6.com, Jakarta Tim Berantas Polres Metro Depok bersama TNI dan Satpol PP Kota Depok, menggelar operasi premanisme. Sejumlah bendera dan posko organisasi kemasyarakatan (ormas) yang didirikan bukan pada tempatnya, dihancurkan tim gabungan.
Kabag Operasional Polres Metro Depok, AKBP Maulana Jali Karepesina mengatakan, operasi Berantas Jaya Polres Metro Depok dilakukan di sejumlah wilayah hukum Polres Metro Depok. Operasi tersebut sebagai upaya memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat maupun pedagang.
Advertisement
“Jadi target operasinya itu premanisme yang berkedok perorangan maupun masyarakat,” ujar Maulana usai menertibkan bangunan ormas di depan Puskesmas Cilodong, Senin (19/5/2025).
Maulana menjelaskan, bersama tim gabungan menertibkan bendera ormas yang terpasang di sejumlah jalan maupun bangunan pertokoan. Selain itu, tim gabungan menertibkan bangunan posko yang dibangun tidak sesuai tempatnya.
“Tentunya dalam hal ini untuk menertibkan simbol-simbol yang dapat meresahkan masyarakat demi ketertiban umum,” jelas Maulana.
Ormas Diminta Bongkar Sendiri Poskonya
Maulana meminta ormas yang memiliki posko di jalur hijau dapat membongkar sendiri poskonya. Nantinya Pemerintah Daerah (Pemda) akan menertibkan bendera maupun posko ormas di jalur hijau.
“Kepada ormas yang masih mempunyai posko di jalur hijau untuk membongkar posnya sendiri, mudah-mudahan wilayah hukum Polres Metro Depok kita bisa kurangi dengan gangguan dari premanisme,” tegas Maulana.
Polres Metro Depok akan mendalami keluhan masyarakat atau pemilik usaha yang dimintai uang. Laporan masyarakat akan ditindaklanjuti dan diserahkan ke satuan lainnya.
“Kami akan dalami dulu, kami akan serahkan kepada posisi terkait untuk perkembangan lebih lanjut,” terang Maulana.
Advertisement
Operasi Berlangsung hingga 23 Mei 2025
Maulana mengungkapkan, terdapat beberapa bendera ormas yang terpasang telah diturunkan. Selain itu, terdapat satu posko milik ormas yang ditertibkan karena meresahkan masyarakat.
“Baru satu posko yang kita lakukan penertiban, nanti kita akan bergerak kembali, kami temui di lapangan tidak ada (ormas),” ungkap Maulana.
Maulana menuturkan, operasi Berantas Jaya Polres Metro Depok akan dilaksanakan hingga 23 Mei mendatang. Namun kegiatan anti premanisme akan terus dilakukan sesuai atensi dari Presiden.
“Kegiatan ini terus-menerus karena merupakan atensi dari Bapak Presiden langsung kepada kita semuanya, terutama dari TNI-Polri, bagaimana untuk kita menekan angka premanisme di wilayah hukum masing-masing,” kata Maulana.
Sementara, Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum pada Satpol PP Kota Depok, Agus Muhammad mengatakan, penertiban posko ormas dikarenakan melanggar Perda Kota Depok. Adapun penertiban bangunan ormas dikarenakan berdiri di lahan hijau.
“Informasi dari tukang tambal ban tadi ini milik ormas ya,” tutur Agus.
Agus menambahkan, posko ormas yang berdiri dilakukan penertiban dengan cara dihancurkan pada sisi bangunannya. Terlebih bangunan posko ormas berdiri di lahan fasos fasum milik Pemerintah Kota Depok.
“Informasi dari masyarakat, katanya punya fasos fasum ya, fasos fasum pemerintah yang dijadikan tempat seperti ini (posko ormas),” pungkas Agus.
Infografis
Advertisement