Sukses

RI-Belarus Perkuat Kerja Sama Dagang dan Pangan, Dorong Akses Pasar ke Eurasia

Bagaimana potensi kerja sama pertanian antara Belarus dan Indonesia?

Diperbarui 06 Jun 2025, 21:35 WIB Diterbitkan 06 Jun 2025, 21:35 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Belarus sepakat untuk mempererat hubungan bilateral melalui peningkatan kerja sama strategis di sektor perdagangan, investasi, dan pertanian.

Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Duta Besar Belarus untuk Indonesia, Raman Ramanouski, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (5/6/2025). 

Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menyoroti pertumbuhan perdagangan yang signifikan selama setahun terakhir. Total nilai perdagangan Indonesia dan Belarus pada 2024 mencapai USD 128,4 juta—meningkat 44,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke Belarus melonjak 225 persen menjadi USD 43,6 juta.

"Arus perdagangan yang positif dengan Belarus membuka peluang besar bagi ekspansi ekonomi Indonesia ke kawasan Eurasia," ujar Menlu Sugiono, seperti mengutip laman Kemlu RI, Jumat (6/6). 

Untuk memperkuat momentum positif ini, Menlu Sugiono mengajak Dubes Ramanouski bekerja sama dalam memperluas akses pasar dan kontak bisnis antara pelaku usaha kedua negara. Ia juga menekankan pentingnya mendorong penyelesaian perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (FTA), sebagai pintu masuk strategis ke kawasan Eurasia.

Langkah ini dinilai sejalan dengan strategi Indonesia dalam memperluas jaringan mitra dagang non-tradisional dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri di pasar global.

Selain perdagangan umum, sektor pertanian—khususnya terkait potas—menjadi fokus utama pembahasan. Potas merupakan bahan baku penting dalam pembuatan pupuk, dan Belarus dikenal sebagai salah satu eksportir utama potas dunia.

Menlu Sugiono menyampaikan harapan agar kerja sama pengadaan potas dari Belarus dapat diperkuat demi mendukung prioritas nasional Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kolaborasi ini dinilai sangat strategis dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pupuk di dalam negeri.

 

EnamPlus
OSZAR »