Liputan6.com, Angoram - Gempa bumi bermagnitudo 6,6 mengguncang lepas pantai utara Papua Nugini (PNG), menurut Phivolcs pada Selasa (20/5) malam, dengan penegasan bahwa tidak ada ancaman tsunami yang terdeteksi ke Filipina.
Laporan gmanetwork yang dikutip Rabu (21/5/2025) menyebut Badan pemantau gempa bumi tersebut menyatakan gempa terjadi pada pukul 23.06 waktu Filipina, berpusat di lepas pantai PNG pada kedalaman 53 kilometer.
Baca Juga
Berdasarkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa Papua Nugini ini terjadi di timur laut Angoram.
Advertisement
Situs RNZ melaporkan bahwa gempa bumi berkekuatan 6,6 mengguncang lepas pantai utara Papua Nugini hari Selasa (21/5) malam.
Menurut Earthquake Track, gempa bumi Papua Nugini itu memengaruhi wilayah Angoram dan East Sepik.
US National Tsunami Warning Centre (Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS) mengatakan tidak ada ancaman tsunami bagi Pantai Barat AS, British Columbia, atau Alaska, dan mereka juga tidak yakin ada risiko bagi negara lain.
Pada bulan lalu Papua Nugini telah mengalami empat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5, termasuk satu gempa bermagnitudo 5,7. Sebelumnya juga tercatat gempa bermagnitudo 6,9 terjadi di lepas pantai wilayah New Britain di PNG.
Gempa bumi ini menjadi pengingat akan aktivitas seismik yang tinggi di wilayah Cincin Api Pasifik. Papua Nugini, sebagai bagian dari wilayah tersebut, memang rentan terhadap gempa bumi.
Papua Nugini Rawan Gempa
Merangkum sejumlah sumber, Papua Nugini diketahui terletak di wilayah yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik. Wilayah ini merupakan zona seismik dan vulkanik paling aktif di dunia. Pergerakan lempeng tektonik di wilayah inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Aktivitas seismik di Cincin Api Pasifik memang tidak bisa dihindari. Namun, dengan pemantauan yang ketat dan sistem peringatan dini yang efektif, dampak buruk dari gempa bumi dapat diminimalkan. Hal ini menjadi fokus utama pemerintah dan lembaga terkait di Papua Nugini.
Kejadian gempa bumi di Papua Nugini ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Edukasi dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana perlu terus ditingkatkan agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi ancaman di masa depan.
Advertisement