Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan tubuh tidak hanya dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi atau seberapa sering kita berolahraga. Banyak kebiasaan kecil yang tampaknya tidak berbahaya, ternyata diam-diam menyumbang kerusakan pada tubuh jika dilakukan terus-menerus.
Selama ini, masyarakat umum cenderung hanya fokus pada hal-hal besar seperti menghindari rokok, mengurangi makanan cepat saji, atau rutin berolahraga.
Baca Juga
Padahal, ada kebiasaan sehari-hari yang terlihat biasa saja, namun jika dilakukan secara terus-menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Advertisement
Melansir dari Bright Side, Minggu (22/6/2025), berikut beberapa kebiasaan sehari-hari yang sering dilakukan banyak orang, namun memiliki dampak yang jarang disadari terhadap kesehatan tubuh.Â
1. Terlalu Banyak Minum Jus
Jus buah seringkali dianggap sebagai pilihan minuman sehat. Memang benar, jus mengandung vitamin, antioksidan, dan nutrisi penting. Tapi, ada satu hal yang sering diabaikan: kadar gula alami dalam buah, yaitu fruktosa.
Saat dikonsumsi dalam jumlah besar, jus bisa meningkatkan kadar gula darah secara drastis. Jus tanpa serat seperti buah utuh akan membuat penyerapan fruktosa lebih cepat dan berlebihan. Jika dilakukan terus-menerus, dampaknya bisa serius, seperti obesitas, diabetes tipe 2, hingga kerusakan gigi.
Â
nda mungkin berjalan untuk mempertahankan berat badan sekaligus menjaga kesehatan. Tapi, Anda juga bisa berjalan kaki untuk memperkuat tulang. Berjalan kaki bisa menurunkan risiko tulang keropos sebanyak 30 persen,
2. Duduk Terlalu Lama
Di era modern ini, banyak aktivitas dilakukan dalam posisi duduk, mulai dari bekerja di depan komputer, belajar, hingga menonton film atau bermain ponsel. Sayangnya, duduk terlalu lama telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.
Tubuh yang terlalu lama tidak aktif berisiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2, obesitas, hingga penyakit kardiovaskular. Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko kematian dini.
3. Tidur Terlalu Lama
Kita semua tahu bahwa tidur sangat penting untuk pemulihan tubuh. Namun, tidur yang berlebihan ternyata juga berisiko. Penelitian menunjukkan bahwa tidur lebih dari 9 jam per malam secara rutin bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Beberapa efek negatif dari kebiasaan tidur berlebihan antara lain adalah depresi, obesitas, gangguan fungsi otak, penyakit jantung, hingga peningkatan risiko kematian dini. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh gangguan ritme sirkadian tubuh dan berkurangnya aktivitas fisik.
Â
Advertisement
4. Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud
Membersihkan telinga menggunakan cotton bud sudah menjadi rutinitas bagi banyak orang. Rasanya memang menyenangkan saat telinga terasa bersih. Namun, ternyata kebiasaan ini sangat berisiko.
Menurut pakar kesehatan, penggunaan cotton bud justru mendorong kotoran telinga (serumen) masuk lebih dalam ke saluran telinga. Selain itu, tindakan ini juga dapat menyebabkan iritasi, infeksi, gendang telinga berlubang, hingga tinitus (telinga berdenging).
Kotoran telinga sebenarnya memiliki fungsi alami sebagai pelindung yang menjaga agar debu dan partikel asing tidak masuk ke dalam saluran telinga. Jadi, tidak perlu terlalu sering dibersihkan, kecuali atas anjuran dokter.
Â
5. Menyikat Gigi Tepat Setelah Makan
Banyak orang berpikir bahwa menyikat gigi langsung setelah makan adalah kebiasaan baik untuk menjaga kebersihan mulut. Namun, ternyata anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Menurut para ahli, sebaiknya kita menunggu setidaknya 30 menit sebelum menyikat gigi setelah makan.
Mengapa demikian? Setelah makan, makanan yang mengandung asam seperti buah-buahan, kopi, atau minuman bersoda membuat enamel gigi dalam kondisi lemah. Jika langsung disikat, enamel yang seharusnya melindungi gigi justru bisa terkikis. Akibatnya, gigi menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami kerusakan.
Â
Advertisement
6. Konsumsi Garam Berlebihan
Garam adalah bumbu penting dalam setiap masakan. Rasanya hambar tanpa garam. Namun, konsumsi garam yang berlebihan bisa membawa dampak serius bagi tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan batas konsumsi garam harian adalah sekitar 5 gram per hari. Melebihi batas ini dapat memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, gangguan fungsi ginjal, dan bahkan meningkatkan risiko kanker perut.
Masalahnya, garam tidak hanya berasal dari masakan rumahan. Banyak makanan olahan, camilan kemasan, hingga makanan restoran yang mengandung kadar natrium tinggi tanpa kita sadari.