Sukses

Waspada Modus Penipuan Catut Bank Indonesia, Ketahui Ciri-cirinya

Masyarakat diimbau waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan Bank Indonesia. Kenali modus dan cara menghindarinya agar tidak menjadi korban.

Diperbarui 21 Mei 2025, 15:00 WIB Diterbitkan 21 Mei 2025, 15:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meminta, masyarakat untuk waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BI. Penipuan ini dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti media sosial, telepon, email, atau pesan WhatsApp. Masyarakat perlu berhati-hati dan selalu melakukan verifikasi informasi sebelum memberikan data pribadi atau mentransfer sejumlah uang.

Modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Indonesia semakin beragam dan canggih. Penipu memanfaatkan berbagai cara untuk meyakinkan korban, termasuk menggunakan teknologi AI untuk membuat bukti transfer palsu. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap setiap tawaran atau permintaan yang mencurigakan.

BI mengimbau, masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan tawaran atau iming-iming hadiah yang tidak masuk akal. Jika menerima informasi yang mencurigakan yang mengatasnamakan BI, segera lakukan verifikasi melalui saluran resmi BI, seperti Contact Center BICARA 131 atau media sosial resmi Bank Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa modus penipuan online mengatasnamakan Bank Indonesia.

  • Modus Like dan Komisi: Penipu menghubungi korban melalui media sosial dan meminta untuk menyukai postingan tertentu dengan iming-iming komisi. Setelah korban menerima komisi awal, mereka diminta untuk mentransfer sejumlah uang yang kemudian tidak dikembalikan.
  • Penipuan Undian atau Hadiah Palsu: Korban dihubungi dan diberitahu telah memenangkan hadiah dari BI. Kemudian, korban diminta mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi, namun hadiah tidak pernah diterima.
  • Penipuan Transfer Palsu dengan AI: Penipu menggunakan teknologi AI untuk membuat bukti transfer palsu yang sangat meyakinkan. Korban perlu teliti memeriksa kejanggalan pada nomor referensi dan tanggal transfer.
  • Permintaan Data Pribadi: Penipu meminta informasi pribadi sensitif seperti nomor rekening bank, nama, dan spesimen tanda tangan. Perlu diingat, BI tidak pernah meminta informasi seperti ini.
  • Permintaan Dana/Komisi/Fee: Penipu meminta uang dengan dalih pencairan bantuan dari BI, partisipasi dalam seminar atau lokakarya, atau alasan lainnya yang terkait dengan BI.
2 dari 3 halaman

Cara Menghindari Penipuan yang Mengatasnamakan Bank Indonesia

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan Bank Indonesia:

  • Waspada terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk dilewatkan. Jika sebuah tawaran terdengar terlalu mudah atau tidak masuk akal, kemungkinan besar itu adalah penipuan.
  • Jangan pernah memberikan informasi pribadi sensitif kepada siapa pun melalui telepon, email, atau pesan online, kecuali Anda yakin bahwa pihak yang meminta informasi tersebut adalah pihak yang terpercaya. BI tidak akan pernah meminta informasi pribadi Anda melalui cara-cara tersebut.
  • Verifikasi informasi secara mandiri. Jika Anda menerima informasi yang mencurigakan yang mengatasnamakan BI, verifikasi informasi tersebut melalui saluran resmi BI, seperti situs web resmi atau nomor telepon resmi.
  • Laporkan setiap upaya penipuan kepada pihak berwajib. Jika Anda menjadi korban penipuan, segera laporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian dan Bank Indonesia.
3 dari 3 halaman

Kontak Resmi Bank Indonesia untuk Pelaporan Penipuan

Jika Anda mencurigai adanya penipuan yang mengatasnamakan Bank Indonesia, segera laporkan ke:

  • Contact Center BICARA: Telepon 131
  • WhatsApp: 081 131 131 131
  • Media sosial resmi Bank Indonesia

Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap berbagai modus penipuan. Jangan mudah percaya dengan iming-iming hadiah atau tawaran yang tidak masuk akal. Selalu lakukan verifikasi informasi melalui saluran resmi Bank Indonesia. Ingatlah bahwa Bank Indonesia tidak pernah meminta uang atau data pribadi dari masyarakat melalui cara-cara yang tidak resmi. 

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Produksi Liputan6.com
OSZAR »