Liputan6.com, Jakarta Timnas Brasil bersiap memasuki era baru di bawah kendali Carlo Ancelotti. Pelatih legendaris asal Italia itu dikenal dengan pendekatan taktis yang fleksibel dan Brasil punya banyak bakat bagus di lini depan.
Ancelotti telah meneken kontrak sebagai pelatih Brasil hingga 2026. Dua laga awal Ancelotti bersama Brasil akan tersaji saat mereka memainkan laga tandang melawam Ekuador (6/6) dan menjamu Paraguay (11/6) di Stadion Neo Quimica Arena.
Baca Juga
Ancelotti punya fleksibilitas taktik yang tinggi. Namun, saat masih melatih Real Madrid, dia sempat mengungkat formasi favoritnya. "4-4-2 adalah sistem favorit saya. Saya sangat menyukainya," ujar Ancelotti, dikutip dari Diario AS.
Advertisement
Ancelotti telah memanggil pemain untuk membela Ekuador dan Paraguay. Dari daftar itu, mungkinkah Ancelotti membentuk komposisi ideal dengan formasi 4-4-2? Siapa saja pemain yang cocok untuk masuk starting XI pada formasi tersebut?
Kiper dan Pemain Belakang
Kiper: Alisson Becker (Liverpool)
Pengalaman dan kualitas distribusinya membuat Alisson tetap jadi pilihan utama di bawah mistar. Ia unggul dari dua pesaingnya, Bento dan Hugo Souza, dalam hal ketenangan dan kemampuan membaca permainan.
Bek Kanan: Vanderson (Monaco)
Di tengah minimnya stok bek kanan berpengalaman, Vanderson menjadi opsi logis. Ia tampil reguler di Ligue 1 dan punya kemampuan ofensif yang selaras dengan kebutuhan Ancelotti terhadap bek yang aktif naik membantu serangan.
Bek Tengah: Lucas Beraldo dan Marquinhos (PSG)
Keduanya bermain bersama di PSG, yang tentu memberi keuntungan besar dalam hal komunikasi, pemahaman posisi, dan kerja sama antarlini. Ancelotti dikenal sangat menghargai duet yang sudah solid di level klub.
Bek Kiri: Alexsandro (Lille)
Meski bukan pilihan utama di masa lalu, Alexsandro tampil konsisten di Eropa dan bisa memberi keseimbangan di sektor kiri. Alternatif lain seperti Alex Sandro cenderung menurun performanya.
Advertisement
4 Pemain di Tengah
Gelandang Tengah: Casemiro (Manchester United) dan Bruno Guimaraes (Newcastle)
Casemiro tetap menjadi jangkar utama dengan pengalamannya. Meski performanya di MU sempat menurun, kepemimpinannya tak tergantikan. Di sisi lain, Bruno Guimarães menjadi penggerak permainan—gelandang modern yang piawai dalam distribusi dan transisi.
Sayap Kanan: Raphinha (Barcelona)
Dalam formasi 4-4-2 ala Ancelotti, sayap bukan hanya alat serangan, tapi juga penyeimbang. Raphinha dengan kecepatannya dan pengalaman di La Liga cocok untuk peran ini.
Sayap Kiri: Vinicius Junior (Real Madrid)
Vinicius adalah senjata utama Brasil di sisi kiri. Di bawah Ancelotti di Real Madrid, ia berkembang pesat sebagai winger yang tajam dan disiplin secara taktik. Hubungan keduanya yang sudah terjalin akan jadi aset penting di Timnas.
Dua Penyerang Tengah
Penyerang: Richarlison (Tottenham) dan Matheus Cunha (Wolverhampton)
Richarlison bisa target man yang cocok untuk peran sentral. Ia kuat di udara, rajin pressing, dan punya insting gol yang bagus. Richarlison pernah bermain untuk Ancelotti saat membela Everton.
Sementara Cunha bisa berperan sebagai second striker, bergerak lebih bebas untuk menciptakan ruang dan menghubungkan lini tengah dengan lini depan. Cunha tampil sangat bagus bersama Wolves pada musim 2024/2025 dan Timnas Brasil jadi panggung yang tepat untuk membuktikan levelnya.
Advertisement