Sukses

Bus Persik Kediri Dilempari Batu usai Duel Lawan Arema FC, PT LIB Tempuh Langkah Hukum

Insiden memalukan kembali terjadi dalam dunia sepak bola Indonesia. Bus yang membawa tim Persik Kediri dilempari batu oleh oknum tak bertanggung jawab seusai pertandingan Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025) malam.

Diperbarui 13 Mei 2025, 15:22 WIB Diterbitkan 13 Mei 2025, 15:22 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Insiden memalukan kembali terjadi dalam dunia sepak bola Indonesia. Bus yang membawa tim Persik Kediri dilempari batu oleh oknum tak bertanggung jawab seusai pertandingan Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025) malam.

Pertandingan yang berakhir dengan skor 0-3 untuk kemenangan Persik Kediri ini, sayangnya, diwarnai aksi anarkis yang dilakukan oleh oknum suporter. Aksi ini mengakibatkan kerusakan pada bus Persik dan beberapa ofisial mengalami luka ringan, termasuk pelatih Divaldo Alves yang terluka di kepala.

Kejadian ini bermula ketika bus Persik hendak meninggalkan area stadion setelah pertandingan. Tiba-tiba, sejumlah orang tak dikenal melempari bus tersebut dengan batu hingga menyebabkan kaca bagian kiri bus pecah.

Aksi ini langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra. Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat memalukan dan mencoreng nilai-nilai sportivitas dalam sepak bola.

"Kami sangat menyesalkan insiden tersebut. Bagi kami, itu sangat memalukan. Sejak awal kami selalu menghimbau kepada semua pihak agar selalu menjunjung sikap tinggi fair play dan respek. Kita semua adalah saudara," ujar Asep Saputra seperti dikutip dari laman resmi LIB.

LIB sendiri telah meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku. Laporan resmi dari kejadian ini akan disampaikan ke Komite Disiplin PSSI untuk ditindaklanjuti.

2 dari 3 halaman

Kecaman dan Permintaan Maaf dari Aremania Utas

Meskipun sepanjang pertandingan di dalam stadion berlangsung kondusif, suasana berubah panas setelah Arema FC kalah 0-3. Diduga, kekalahan ini memicu emosi oknum suporter hingga berujung pada aksi pelemparan bus Persik.

Menanggapi kejadian ini, Aremania Utas, sebuah organisasi suporter Arema FC, menyampaikan kecaman keras dan permintaan maaf secara terbuka kepada tim dan suporter Persik.

"Kami, organisasi Aremania Utas mengutuk keras aksi pelemparan terhadap bus official Persik Kediri," tegas Presidium Aremania Utas, M. Ali Rifki.

3 dari 3 halaman

Tidak Terulang Lagi

Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut dan berharap agar insiden ini menjadi yang terakhir. Aremania Utas menekankan komitmennya untuk menjaga keamanan dan persaudaraan dalam dunia sepak bola Indonesia.

"Kepada pemain, official, dan suporter Persik Kediri, kami memohon maaf atas kejadian ini. Kami berharap ini menjadi yang terakhir, dan semua pihak bisa terus menjaga keamanan dan persaudaraan dalam sepak bola Indonesia," imbuh M. Ali Rifki.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa aksi kekerasan seperti ini tidak bisa dibenarkan dan meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelakunya, siapa pun dia, tanpa pandang bulu.

"Kami meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku, siapapun dia. Jika terbukti pelakunya mengaku sebagai Aremania, maka kami tidak akan membela. Aksi seperti itu bukan cerminan Aremania sejati," pungkas M. Ali Rifki.

Produksi Liputan6.com
OSZAR »