Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dihentikan pada hari Kamis dan Jumat, yaitu 29-30 Mei 2025. Penutupan operasional bursa tersebut berkaitan dengan perayaan Kenaikan Yesus Kristus yang jatuh pada Kamis 29 Mei 2025, dan dilanjutkan dengan cuti bersama pada Jumat 30 Mei 2025.
Kemudian, bursa akan kembali membuka perdagangan pada Senin 2 Juni 2025 atau awal pekan depan. Waktu buka perdagangan seperti biasa yaitu pukul 09.00 WIB.Â
Ketika memasuki bulan Juni, libur bursa akan kembali terjadi pada tanggal 6 Juni sebagai bagian dari perayaan Idul Adha 1446 Hijriah. Selain itu, pasar saham juga akan tutup pada 9 Juni sebagai bagian dari cuti bersama Idul Adha, serta pada 27 Juni untuk merayakan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah. Dengan adanya libur tersebut, akan tersisa 18 hari perdagangan di bulan Juni 2024.
Advertisement
Libur Bursa pada Semester II 2025
Setelah mengalami banyak hari libur di paruh pertama tahun 2025, jumlah hari libur bursa yang terjadi di paruh kedua tahun tersebut relatif sedikit. Selama bulan Juli dan Agustus, tidak ada hari libur yang dijadwalkan, kecuali pada hari Sabtu dan Minggu.
Di bulan September, bursa akan kembali tutup pada tanggal 5 September untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Setelah tanggal tersebut, aktivitas perdagangan akan berlangsung normal tanpa adanya hari libur tambahan hingga bulan Desember. Dengan demikian, akan tersisa 21 hari bursa pada bulan September 2025.
Pada bulan Oktober dan November, tidak akan ada hari libur yang dijadwalkan, kecuali pada hari Sabtu dan Minggu. Menjelang akhir tahun, bursa akan ditutup pada tanggal 25 Desember untuk merayakan Hari Raya Natal, diikuti dengan cuti bersama Natal pada tanggal 26 Desember. Bursa saham juga akan kembali tutup pada 31 Desember sebagai persiapan menjelang pergantian tahun. Dengan demikian, tersisa 20 hari bursa pada bulan Desember 2025.
Â
Mencari Keuntungan Menjelang Libur Panjang Akhir Mei
Pada minggu perdagangan yang singkat ini, David Kurniawan, Equity Analyst dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), mengingatkan para investor untuk memperhatikan dua faktor penting. Faktor-faktor tersebut adalah Rebalancing Indeks MSCI dan aliran dana dari investor asing. David menjelaskan bahwa rebalancing Indeks MSCI yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Mei 2025 berpotensi memengaruhi aliran dana asing ke pasar saham Indonesia. "Investor asing diperkirakan akan menyesuaikan portofolio mereka sesuai dengan perubahan bobot dalam indeks tersebut," ulas David.
Selama minggu lalu, investor asing berhasil mencatatkan aksi beli bersih mencapai Rp 2 Triliun di pasar reguler. Beberapa saham seperti BBRI, ANTM, BMRI, GOTO, dan BBCA menjadi pilihan utama para investor. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan investor asing terhadap prospek pasar saham Indonesia yang semakin positif. Dengan adanya aksi beli ini, terlihat bahwa minat terhadap saham-saham di Indonesia tetap tinggi meskipun ada tantangan yang dihadapi di pasar global.
Advertisement
Saham yang Dipilih
Dalam rangka menghadapi perubahan pasar dan faktor-faktor penting yang mempengaruhinya, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memberikan rekomendasi untuk beberapa saham yang patut diperhatikan selama pekan ini. Rekomendasi tersebut meliputi: - Beli MDKA (Harga Saat Ini: 2.040, Entry: 2.040, Target Price: 2.220 (8,82%), Stop Loss: 1.950 (-4,41%) dan Risk to Reward Ratio: 1:2,0). MDKA dianggap sebagai pilihan yang baik untuk dibeli karena dalam waktu dekat terus menunjukkan pergerakan di atas MA5. Meskipun terlihat adanya konsolidasi selama seminggu terakhir, hal ini justru menciptakan area entry dengan risiko yang terukur. Selain itu, adanya potensi kenaikan harga komoditas diprediksi akan memberikan dampak positif bagi MDKA.
- Beli BBRI (Harga Saat Ini: 4.350, Entry: 4.350, Target Price: 4.700 (8,05%), Stop Loss: 4.200 (-3,45%) dan Risk to Reward Ratio: 1:2,3). Dalam jangka pendek, BBRI baru saja mengalami mini breakout pada level resistensi 4.300. Menariknya, investor asing mulai menunjukkan minat dengan mengakumulasi saham BBRI. Di samping itu, penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi sektor perbankan.
- Beli NCKL (Harga Saat Ini: 740, Entry: 740, Target Price: 805 (8,78%), Stop Loss: 705 (-4,73%) dan Risk to Reward Ratio: 1:1,9). Saham NCKL menunjukkan pergerakan bullish dalam jangka pendek setelah berhasil breakout dari area konsolidasi. Kenaikan yang terjadi pada hari Jumat lalu juga didukung oleh aksi harga yang menarik. Selanjutnya, indikator MACD mulai menunjukkan arah positif dan histogramnya juga bergerak ke atas, menandakan potensi yang baik untuk NCKL ke depan.