Sukses

Perbaiki Tanggul Rusak di Lereng Gunung Semeru, Jatim Kucurkan Dana Rp10,5 M

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merespons kerusakan tanggul di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Khofifah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10,5 miliar untuk perbaikan tanggul yang saat ini berada dalam kondisi kritis.

Diperbarui 28 Mei 2025, 22:00 WIB Diterbitkan 28 Mei 2025, 22:00 WIB

Liputan6.com, Lumajang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merespons kerusakan tanggul di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Khofifah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10,5 miliar guna perbaikan tanggul yang saat ini berada dalam kondisi kritis. Khofifah menyatakan bahwa pemprov akan mengawal penuh penanganan darurat ini, termasuk mempercepat perbaikan tanggul melalui Dinas PU Provinsi. “Kami tidak tinggal diam. Saya sudah instruksikan agar tim teknis turun ke lapangan. Target kita, dalam tiga bulan tanggul bisa diperkuat secara permanen,” ujar Gubernur Khofifah Senin (26/5/2025).

Khofifah juga menyoroti peran penting para pelaku usaha tambang. Ia menegaskan bahwa pelaku industri di wilayah tersebut harus ikut menjaga ekosistem dan melakukan mitigasi kecil, seperti penyudetan sungai dan pemeliharaan tanggul, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial. “Pelaku industri juga harus ikut menjaga keseimbangan ekosistem dan melakukan mitigasi. Diantara pemeliharaan tanggul,”tambahnya

Bupati Lumajang, Indah Amperawati menyatakan bahwa keputusan ini adalah bukti konkret hadirnya negara dalam menjaga keselamatan masyarakat di tengah ancaman bencana. “Ini adalah kabar yang sangat melegakan. Kami merasa diperhatikan dan didukung sepenuhnya oleh pemerintah provinsi. Keputusan ibu gubernur untuk mengalokasikan anggaran ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi tentang rasa aman dan masa depan warga kami,” katanya.

Kerusakan tanggul sepanjang 280 meter di sisi utama dan tanggul pengarah lainnya telah mengancam pemukiman dan lahan pertanian masyarakat. Melalui kolaborasi antara Pemkab Lumajang dan Pemprov Jawa Timur, penanganan darurat kini dilakukan dengan pendekatan komprehensif dari evakuasi mandiri, pengerahan alat berat, hingga normalisasi saluran air. “Sejak awal, kami telah menetapkan status darurat infrastruktur. Kini dengan dukungan dana dan teknis dari provinsi, kita bisa bergerak lebih cepat dan sistematis. Saya tegaskan kepada jajaran kami agar tidak menunggu, tetapi terus bergerak dan menjalin sinergi dengan semua pihak,” tambahnya.

Bupati Lumajang juga mengapresiasi arahan Gubernur terkait pentingnya keterlibatan pelaku tambang dan kesadaran lingkungan di sekitar wilayah rawan. “Peringatan Ibu Gubernur soal tambang menjadi refleksi penting bagi kita semua. Ini momentumuntuk memperkuat kesadaran kolektif agar pembangunan ekonomi tidak mengorbankan keseimbangan lingkungan,” katanya.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemkab Lumajang juga telah menyiagakan perangkat desa, khususnya di Sumberwuluh dan Jugosari, guna memastikan evakuasi warga berjalan aman dan cepat jika kondisi memburuk. “Ini adalah kerja bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat. Kami ingin warga tahu, mereka tidak sendiri. Pemerintah hadir, bergerak, dan berjuang bersama,” tegas Bupati Lumajang.

OSZAR »