Sukses

Candi Risan, Jejak Peradaban Mataram Kuno di Gunungkidul     

Candi ini dibuat menggunakan batuan tufa dan alluvial. Memiliki luas area sekitar 2.000 meter persegi, area Candi Risan meliputi dua bangunan berdenah persegi serta beberapa komponen bangunan yang ada di sekitarnya.

Diperbarui 27 Mei 2025, 00:00 WIB Diterbitkan 27 Mei 2025, 00:00 WIB

Liputan6.com, Gunungkidul - Candi Risan berada di Desa Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Candi yang terdiri dari dua candi berderet dari utara ke selatan ini konon merupakan peninggalan Mataram Kuno. 


Mengutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, lokasi Candi Risan berada di perbukitan yang termasuk dalam zona Pegunungan Selatan. Letaknya berada pada ketinggian 136 mdpl.

Candi ini dibuat menggunakan batuan tufa dan alluvial. Memiliki luas area sekitar 2.000 meter persegi, area Candi Risan meliputi dua bangunan berdenah persegi serta beberapa komponen bangunan yang ada di sekitarnya.

Dua candi yang berderet dari utara ke selatan tersebut terbuat dari batu putih (tufa). Candi I berukuran 13 meter x 13 meter, sedangkan Candi II  berukuran 11,5 meter x 11,5 meter. Berdasarkan temuan tangga pada sisi barat candi, Candi Risan adalah candi yang menghadap ke barat.

Pada dinding-dinding candi terdapat relief gambar sulur tanaman dan macam-macam burung. Sementara di sekitar candi terdapat sebuah bangunan persegi. Menurut penelitian, dahulu bangunan tersebut digunakan sebagai pendopo oleh para biksu untuk berdoa.    

Keberadaan Candi Risan konon berasal dari masa Mataram Kuno sekitar abad 9 hingga 10 Masehi. Sayangnya, bentuk utuh candi ini belum diketahui karena bagian atasnya telah lenyap.

Namun, terdapat arca Buddha Avalokiteśvara di candi ini. Penemuan ini menunjukkan bahwa latar belakang keagamaan Candi Risan adalah Buddha.

Arca tersebut pernah hilang karena dicuri dan akhirnya ditemukan di Singapura. Arca tersebut kini disimpan di Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) DIY.

 

2 dari 2 halaman

Candi Tertua

Mengutip dari laman Kalurahan Candirejo, Candi Risan termasuk salah satu candi tertua yang dibangun pada abad ke-3, sebelum Candi Prambanan ada. Candi ini sekaligus merupakan candi terbesar di Gunungkidul.

Nama Candi Risan diambil dari kata irisan. Penamaan ini merujuk pada lokasinya yang berada di perbatasan Keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Meski bentuknya terkesan tak beraturan, Candi Risan masih memiliki artefak yang lengkap. Candi ini ditemukan terpendam dalam tanah kapur di sebuah pekarangan warga setempat. Selanjutnya, Candi Risan diambil alih oleh pemerintah karena dianggap sebagai peninggalan sejarah purbakala.

Saat ini, keberadaan Candi Risan telah terdaftar dalam catatan Belanda 1915 dengan nomor inventaris 1269. Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) DIY mencatat candi ini pada saat melakukan kegiatan Inventarisasi Kepurbakalaan di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, pada 1985.

Catatan terkait Candi Risan tersebut kembali diperbarui saat kegiatan Her-Inventarisasi Benda Cagar Budaya di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, pada 2009. Adapun SPSP sekarang dikenal sebagai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Penulis: Resla

Produksi Liputan6.com
OSZAR »