Sukses

Dipantau Pakai Drone, Lava Gunung Lewotobi Laki-Laki Terindikasi Naik ke Permukaan

Masyarakat diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki saat hujan lebat.

Diperbarui 21 Mei 2025, 08:10 WIB Diterbitkan 21 Mei 2025, 08:10 WIB

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi kembali menyampaikan laporannya mengenai perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa malam, 20 Mei 2025. Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar saat hujan lebat. 

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam laporannya menyampaikan,  Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus mengalami erupsi pada periode 19 Mei 2025 pukul 18.00 WITA hingga 20 Mei 2025 pukul 12.00 WITA.

Erupsi disertai suara dentuman dan gemuruh yang terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki. Aktivitas kegempaan pun tercatat tak kurang dari 30 kali dengan beragai jenis gempa seperti gempa letusan, gempa hembusan, gempa harmonik, gempa vulkanik, hingga gempa tektonik.

Aktivitas kegempaan dinilai mengindikasikan adanya lava yang naik ke permukaan.

“Gempa tremor harmonik yang terjadi pada pukul 14.30 hingga pukul 19.30 mengindikasikan adanya lava yang naik ke permukaan, hal ini terlihat pada visual dari pengamatan drone pada tanggal 20 Mei 2025, terlihat adanya material lava pada dasar kawah Gunung Lewotobi Laki-laki,” kata dia dalam laporan tertulis.

Wafid menjelaskan, pada fase ini, untuk membongkar material kubah lava yang berada di kawah diperlukan energi yang besar, sehingga apabila terjadi erupsi yang membongkar kubah lava akan bersifat explosif.

“Rekaman kegempaan menunjukkan adanya trend penurunan namun suplai masih terekam dengan adanya rekaman gempa vulkanik dalam,” lanjutnya.

Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki- laki masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunungapi ini masih ditetapkan pada Level IV (Awas).

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. 

“Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen,” katanya.

2 dari 2 halaman

Dari Siaga Jadi Awas

Badan Geologi menyatakan kenaikan status gunung api Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu, 18 Mei 2025, pukul 20.00 Wita. Saat ini, status gunung api tersebut berada pada Level IV (Awas). 

“Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki-Laki masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunungapi ini dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada pukul 20.00 Wita,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam siaran pers.

Saat ini, masyarakat dan wisatawan pun diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana diharapkan mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan deras.

“Khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen,” katanya.

Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.

“Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi,” katanya.

EnamPlus
OSZAR »