Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji Indonesia yang belum menerima kartu nusuk diminta agar segera melapor ke ketua rombongan atau ketua kloter (kelompok terbang). Para ketua nantinya diminta untuk melaporkan temuan itu kepada Daerah Kerja Makkah untuk didata dan disampaikan ke syarikat atau syarikah yang bersangkitan.
"PPIH Daker Makkah telah melakukan koordinasi dan komunikasi kepada Syarikah untuk segera membagikan kartu Nusuk kepada jemaah haji," kata Kepala Daker Makkah Ali Machzumi di Makkah, Kamis (22/5/2025), dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com.
Baca Juga
Ali menyatakan distribusi kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia dalam beberapa hari terakhir sudah berjalan normal. Ini tidak lepas dari proses koordinasi dan komunikasi PPIH Arab Saudi dengan delapan syarikat yang bertanggung jawab melayani jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi.
Advertisement
"Distibusi Nusuk sudah berjalan normal. Jika ada yang belum dapat langsung kita komunikasikan lewat surat maupun telepon," ujar Ali.
Sebelumnya, Kepala Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Muchlis M Hanafi, sudah 76 persen dari total kartu yang diserahkan kepada jemaah haji Indonesia yang tiba di Arab Saudi per Sabtu sore, 17 Mei 2025. Sebanyak 85.628 jemaah dari total 111.980 jemaah haji yang telah tiba di Kerajaan Arab Saudi telah menerima kartu nusuk.
"Kita bersama-sama (Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan delapan syarikat) terus melakukan akselerasi,"katanya kepada Media Center Haji 2025.
Â
6 Langkah Mitigasi untuk Layani Jemaah Haji
Untuk mengoptimalkan layanan jemaah sejak kedatangan mereka di Makkah, Ali mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi. Pertama, menempatkan petugas untuk memberikan pendampingan dan penjelasan kepada jemaah haji yang berbeda penempatan hotelnya, sehingga jemaah tidak bingung dan panik.
"Semua jemaah mendapatkan hotel dan akan diantarkan ke hotel masing-masing," sebut Ali Machzumi.
Kedua, petugas memberikan konsumsi jemaah haji telah disediakan di hotel saat kedatangan. Ketiga, mengidentifikasi koper-koper jemaah yang baru datang, lalu segera mendistribusikan kepada jemaah di hotelnya masing-masing.
"Jangan lupa harus berkoordinasi kepada petugas di sektor tersebut," ujar Ali.
Keempat, PPIH Sektor segera mendata jemaah yang belum dapat kartu nusuk melalui ketua rombongan/ketua kloternya, sehingga bisa segera disampaikan kepada pihak markaz/maktab pada Syarikah yang melayani jemaah. Kelima, PPIH Daker Makkah berkoordinasi dan menyampaikan data kedatangan jemaah di Makkah untuk segera dipersiapkan kartu nusuknya.
Advertisement
Jemaah yang Belum Dapat Nusuk Didampingi Syarikah
Keenam, petugas menginformasikan kepada jemaah haji yang belum dapat kartu Nusuk untuk beribadah di masjid/musala yang telah disediakan di hotel-hotel jemaah.
"Jemaah haji Indonesia yang baru datang di Makkah dan belum dapat kartu Nusuk, tidak perlu khawatir, proses umrah wajib akan didampingi pihak syarikah. Jadi, insya Allah tidak ada masalah," ucap Ali.
Lalu, apa itu nusuk? Kepala Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025 sekaligus Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Muchlis Hanafi mendefinisikan nusuk sebagai paspor haji.
"Kalau jemaah itu punya paspor hijau untuk masuk ke negara Arab Saudi, nusuk ini adalah paspor perhajian. Jadi, aktivitas perhajian, pergerakan dalam perhajian itu berbasis pada kartu nusuk ini. Misalnya kita mau masuk ke Kota Makkah, itu kalau tidak ada kartu nusuk, bisa terhambat," ia menjelaskan dalam jumpa pers di Madinah, Rabu, 14 Mei 2025.
Kartu Nusuk dan Fungsi Utamanya
Kartu nusuk merupakan bagian dari layanan yang wajib diberikan syarikat kepada masing-masing jemaah setelah mereka memenuhi syarat dokumen yang diperlukan, termasuk paspor. Berdasarkan pengamatan Liputan6.com, pada kartu nusuk yang berlatar putih dengan hologram di sisi kanan terdapat barcode dan QR Code yang berisi data pemilik.
Tertera pula nama dan nomor paspor jemaah di kartu tersebut. Selanjutnya, tersedia pula informasi terkait nama, kebangsaan, tanggal lahir, dan nomor kartu nusuk. Tercantum pula nama syarikat yang mengurusi pembuatan dan verifikasi kartu nusuk mengingat Arab Saudi kini menerapkan sistem syarikat, bukan lagi muasasah.
Mengutip laman Kementerian Agama, Kamis, 15 Mei 2025, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menyebut tiga fungsi utama kartu nusuk. Pertama adalah sebagai layanan dari syarikat yang pada tahun ini, Indonesia membuat kontrak dengan delapan syarikat. Itu adalah perusahaan swasta yang bertanggung jawab mengelola layanan jemaah haji.
Fungsi kedua Nusuk adalah menjadi syarat masuk ke Masjidil Haram. Ketiga adalah izin pergerakan di puncak ibadah haji, yakni dari Makkah ke Arafah, lalu ke Muzdalifah, dan Mina.
Advertisement