Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menyorot kondisi warga Palestina di Gaza saat ini dalam peringatan Al-Nakba.
"Apa yang terjadi di Gaza sungguh di luar imajinasi. Bahkan beberapa orang Amerika mengatakan bahwa keadaannya lebih buruk daripada apa yang terjadi selama Perang Dunia II," kata Dubes Zuhair pada peringatan 77 tahun Peristiwa Nakba di Jakarta, Kamis (22/5/2025) malam.
Dubes Zuhair Al-Shun sangat berharap pembantaian di Gaza oleh Israel bisa berakhir. Melalui Solusi Dua Negara untuk mencapai perdamaian.
Advertisement
"Sekarang, lebih dari 200.000 orang di Gaza, sejak 7 Oktober 2023, telah menjadi martir, hilang, dan terluka," tuturnya.
"Bagaimanapun, orang Palestina tetaplah kuat. Dan mereka berjuang demi kemerdekaan mereka," tegasnya lagi.Â
Sebagai informasi, rakyat Palestina pada tahun ini memperingati 77 tahun Al-Nakba, sebuah peristiwa tragis yang terjadi pada 1947-1948 yang mengakibatkan pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap penduduk Palestina dari tanah air mereka.
Â
Rakyat Palestina Menderita
Dalam peringatan tersebut, Dubes Zuhair Al-Shun menyebut orang Palestina begitu menderita.
"Orang-orang Palestina sedang menderita. Tanah kami, Anda telah melihat videonya. Apa Palestina sebelumnya (yang indah)? Dan apa Palestina setelahnya (hancur akibat perang dengan Israel)? Semua orang tahu tentang tanah itu," ucap dia.
Dubes Zuhair Al-Shun mengtakan bahwa Tanah Palestina yang suci kini menjadi lokasi pembunuhan.
"Tanah Palestina adalah holy land (tanah suci) dari Tuhan. Itu bukan dari saya. Tetapi mereka (Israel) yang membuatnya hancur. Saya sangat menyesal mengatakan menjadi Land for killing (Tanah untuk Pembunuhan), yang merupakan land for peace (tanah untuk perdamaian)," paparnya.
"Kami ingin mengendalikan negara kami dengan damai. Bebas dan demokratis. Dan kami melakukannya sebelum kudeta pada 2007," tegasnya.
Â
Â
Advertisement
Sorot Dukungan Indonesia
Dubes Zuhair Al-Shun juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia selama ini untuk kemerdekaan Palestina maupun akhir konflik di Gaza.
"Indonesia selalu mendukung, menyampaikan kepada media.Bertempur dengan Palestina. Bertempur tidak berarti menggunakan senjata. Lewat diplomasi di mana saja, pertemuan-pertemuan dan lain-lain," ucap Dubes Zuhair Al-Shun.
Indonesia, kata Dubes Zuhair Al-Shun, selalu berada di belakang Palestina. "Mendukung Palestina. Saya tahu itu. Dan Indonesia menghadapi tekanan beberapa tahun sebelumnya. Memutuskan untuk mendukung, menolak (tekanan), kecuali Palestina akan bebas dan merdeka. Saya ingat," paparnya.
Dubes Zuhair Al-Shun mengatakan "Kami tidak mencari kemenangan. Sejujurnya. Kami menuntut keadilan. Kami menuntut perdamaian. Kami menuntut untuk hidup dalam suasana yang baik".
Pada kesempatan tersebut, ia pun turut menyampaikan apresiasi terhadap negara-negara yang sudah memberikan dukungannya kepada Palestina selama ini.
"...Terima kasih kepada semua negara yang membantu Palestina," ucap dia.
Dubes Zuhair Al-Shun menyebut situasi bencana saat ini yang dialami warga Palestina adalah akibat Israel.
"Kami melawan. Kami berjuang. Kami ingin tanah kami bebas. Kami tetap tinggal di tanah kami. Kami akan melindungi rumah kami. Dan tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan. Palestina akan bebas. Palestina adalah milik kami. Kami tidak akan pernah meninggalkan negara kami," pungkasnya.