Sukses

Bukan Cuma Bikin Perut Sakit, Tertawa Berlebihan Bisa Picu Serangan Jantung

Meskipun sering dikaitkan dengan kebahagiaan, tertawa yang tak terkendali bisa menimbulkan sejumlah efek samping serius.

Diperbarui 20 Jun 2025, 19:02 WIB Diterbitkan 20 Jun 2025, 19:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Tertawa dikenal sebagai obat alami yang ampuh untuk meredakan stres dan memperbaiki suasana hati. Namun, tahukah Anda bahwa tertawa secara berlebihan justru bisa membahayakan kesehatan, bahkan mengancam jiwa?

Meskipun sering dikaitkan dengan kebahagiaan, tertawa yang tak terkendali bisa menimbulkan sejumlah efek samping serius. Mulai dari inkontinensia urin (mengompol saat tertawa), hingga risiko pecahnya pembuluh darah di otak.

Tertawa Bisa Bikin Mengompol?

Lelucon yang terlalu lucu bisa membuat seseorang tertawa terpingkal-pingkal hingga sulit mengendalikan tubuhnya. Salah satu dampak yang cukup umum terjadi adalah inkontinensia urine – kondisi di mana seseorang tidak bisa menahan keluarnya air seni saat tertawa.

Melansir dari Kineticptgreenville, Jumat (20/6/2025), hal ini disebabkan oleh tekanan berlebih pada otot dasar panggul yang berfungsi menopang kandung kemih dan organ lainnya.

Saat tertawa berlebihan, otot-otot ini bisa kelelahan dan kehilangan kemampuan untuk menahan urin.

Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada perempuan, terutama setelah melahirkan, serta lansia dengan otot panggul yang melemah.

 

2 dari 4 halaman

Manfaat Tertawa

 

1. Tertawa Bisa Menurunkan Stres dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Di sisi positif, tertawa memang terbukti secara ilmiah memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Berdasarkan penelitian yang dilansir dari Verywellmind, tertawa dapat mengurangi kadar hormon stres dalam tubuh seperti kortisol, epinefrin, dopamin, dan hormon pertumbuhan.

Tak hanya itu, tertawa juga mendorong produksi hormon endorfin — hormon kebahagiaan yang membantu meredakan rasa sakit dan meningkatkan mood. Selain itu, tertawa juga meningkatkan jumlah sel imun yang bertugas melawan infeksi, sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat.

Menariknya, anak-anak bisa tertawa hingga 400 kali dalam sehari, sementara orang dewasa hanya sekitar 15 kali. Ini menunjukkan bahwa tertawa adalah kebiasaan sehat yang cenderung kita tinggalkan seiring bertambahnya usia.

3 dari 4 halaman

2. Bisa Memberikan Pelepasan Emosional dan Relaksasi Otot

Tertawa bukan hanya melepaskan emosi, tetapi juga berdampak langsung pada tubuh secara fisik. Saat tertawa, tubuh terutama bagian perut dan dada akan aktif bergerak, melatih otot-otot inti dan diafragma.

Setelah tertawa, tubuh akan berada dalam kondisi lebih rileks karena otot-otot yang sebelumnya tegang menjadi lebih longgar. Efek ini serupa dengan teknik relaksasi atau meditasi ringan. Selain itu, tertawa juga bisa membantu mengalihkan pikiran dari masalah, memberikan jeda emosional dalam menghadapi tekanan.

3. Meningkatkan Hubungan Sosial dan Sebarkan Energi Positif

Tertawa bersama terbukti meningkatkan hubungan sosial. Tertawa menciptakan rasa keterhubungan, mempererat empati, dan memperkuat ikatan emosional antarsesama.

Lelucon yang lucu atau momen yang menyenangkan dapat memecah kebekuan dalam komunikasi, menjadikan suasana lebih akrab dan nyaman. Karena itulah tertawa dianggap sebagai "bahasa universal" yang bisa mempererat hubungan tanpa perlu banyak kata.

4 dari 4 halaman

Efek Buruk Tertawa Berlebihan

Studi dari Inggris yang dikutip CBC menunjukkan bahwa tertawa berlebihan bisa berujung fatal. Ada kasus seorang wanita dengan penyakit jantung meninggal dunia setelah tertawa terbahak-bahak.

Risiko lain yang bisa terjadi antara lain: Hernia akibat tekanan di perut, serangan asma, epilepsi yang dipicu oleh rangsangan berlebih, sakit kepala mendadak, bahkan tersedak akibat tarikan napas yang terlalu cepat saat tertawa.

Tertawa keras juga bisa memicu pecahnya aneurisma otak – yaitu tonjolan di pembuluh darah otak yang dapat pecah sewaktu-waktu. Bila pecah, dapat menyebabkan pendarahan otak, kehilangan kesadaran, koma, bahkan kematian.

Gejalanya meliputi: Sakit kepala tiba-tiba dan sangat hebat, mual atau muntah, pandangan kabur, kebingungan, sensitivitas terhadap cahaya. Masalahnya, banyak kasus aneurisma otak tidak terdiagnosis sampai terjadi hal fatal.

OSZAR »