Liputan6.com, Jakarta Penampilan gemilang Antony bersama Real Betis musim ini seolah menguap dalam sekejap di laga paling penting. Dalam final UEFA Europa Conference League melawan Chelsea, winger asal Brasil itu justru mendapat julukan 'hantu' setelah tampil di bawah performa.
Betis, yang sempat unggul lebih dulu, akhirnya harus mengakui keunggulan The Blues dengan skor telak 1-4 dalam partai final yang digelar di Wroclaw, Polandia, Kamis (29/5/2025) dini hari WIB>
Baca Juga
Padahal, kontribusi Antony selama perjalanan Betis menuju final sangatlah signifikan. Salah satu momen terbaiknya datang saat mencetak gol spektakuler ke gawang Fiorentina yang memastikan tiket ke laga puncak.
Advertisement
Bersama klub Spanyol itu, Antony terlihat seperti menemukan kembali performa terbaiknya—jauh berbeda dari penampilannya di Manchester United.
Kritik Pedas untuk Antony
Namun, di laga final, sorotan kembali tertuju pada sisi buruk Antony. Mantan bek Chelsea, Frank Leboeuf, yang kini menjadi pundit sepak bola, melontarkan kritik pedas atas penampilannya.
“Ini bukan malamnya. Saya jarang menonton La Liga kecuali pertandingan besar, tapi saya dengar Antony bermain lebih baik sejak pindah ke Betis. Tapi hari ini saya lihat sosok yang sama seperti di Manchester—seperti hantu,” ujar Leboeuf kepada ESPN
“Satu-satunya hal yang dia lakukan hanyalah memicu konflik dengan Enzo Fernandez.”
Advertisement
Saran untuk Antony
Leboeuf bahkan menyarankan Antony untuk menjauhi sepak bola Inggris sepenuhnya. “Dia tak cocok dengan atmosfer Inggris. Jangan bermain melawan tim Inggris dan jangan bermain untuk klub Inggris lagi,” tambahnya.
Sejak bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2022 dari Ajax Amsterdam dengan harga selangit, Antony memang belum mampu memenuhi ekspektasi. Di bawah asuhan Erik ten Hag dan kemudian Ruben Amorim, ia perlahan tergeser dari skuad utama hingga akhirnya dipinjamkan ke Real Betis.
Ironisnya, justru di Spanyol Antony menunjukkan peningkatan performa. Ia menjadi salah satu pemain paling produktif di lini serang La Liga, menunjukkan bahwa dirinya masih memiliki kualitas kelas atas—setidaknya hingga malam final itu tiba.
Respons Ruben Amorim
Pelatih Manchester United saat ini, Ruben Amorim, turut menanggapi perkembangan sang pemain. Meski Antony belum tentu kembali ke Old Trafford, Amorim menilai performa apiknya selama masa pinjaman sebagai hal positif.
“Melihat pemain kami berkembang di tempat lain, dalam konteks berbeda, adalah tanda bagus untuk klub,” katanya.
Terkait masa depannya, Antony belum memberikan kepastian. “Tugas saya adalah bermain sepak bola dan saya rasa saya melakukan itu dengan baik. Saya punya kasih sayang besar untuk Betis, tapi saya masih terikat kontrak dengan Manchester United. Saya sendiri belum tahu apa yang akan terjadi,” ujarnya kepada awak media.
Kini, Antony berada di persimpangan jalan. Apakah performa impresifnya di Spanyol akan membuka pintu kembali ke tim utama United, atau justru menjadi tiket bagi klub lain untuk memboyongnya secara permanen?
Sumber: ESPN
Advertisement