Sukses

Sarung Tangan Asal Sleman Tembus Pasar Ekspor AS, Segini Nilainya

Di tengah kebijakan tarif Trump, sarung tangan asal Sleman, Yogyakarta menembus pasar Amerika Serikat (AS). Lalu bagaimana prospek pasar AS ke depan?

Diperbarui 24 Mei 2025, 18:40 WIB Diterbitkan 24 Mei 2025, 18:40 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) melepas ekspor perdana produk sarung tangan kerja (working gloves) buatan PT Sport Glove Indonesia (SGI) ke Amerika Serikat (AS) dari Sleman, Yogyakarta. 

Ekspor mencakup dua kontainer ukuran 20 dan 40 kaki, dengan total muatan sebanyak 48.612 pasang sarung tangan senilai USD 123,10 ribu, atau setara Rp 1,97 miliar.

Mendag Busan mengungkapkan, keberhasilan sarung tangan Sleman menembus pasar AS telah menggerakkan momentum ekspor Indonesia di tengah kebijakan tarif Trump. 

Produk yang diekspor kali ini adalah produk premium untuk industri dan pekerjaan umum. Sarung tangan ini menggabungkan teknologi tekstil modern dengan keahlian lokal, mencerminkan daya saing tinggi industri nasional.

"Ekspor ini menunjukkan kemampuan industri Indonesia memenuhi standar global. Dari Sleman, kita buktikan bahwa Indonesia mampu mengekspor produk jadi berkualitas tinggi, bukan hanya bahan baku," ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/5/2025).

Oleh karenanya, Mendag optimistis prospek pasar Amerika Serikat akan terus menjanjikan. AS merupakan tujuan utama ekspor sarung tangan kerja Indonesia, menempatkan Indonesia sebagai pemasok terbesar ke-6 setelah Vietnam dan India ke Negeri Paman Sam.

 

2 dari 3 halaman

Tantangan Tarif Trump

"Saat ini, Indonesia akan menghadapi tantangan baru berupa tarif tambahan dari Pemerintah AS. Indonesia terus mengupayakan diplomasi agar produk Indonesia tetap berdaya saing, ini tantangan serius yang harus dihadapi dengan peningkatan efisiensi dan daya saing," tegas Mendag. 

Menurut catatan Kemendag, perang tarif antara AS dan China tidak berdampak signifikan terhadap ekspor produk sarung tangan kerja ke Amerika Serikat. Alih-alih, justru terbuka peluang merebut pangsa pasar China. 

Indonesia berada di peringkat ke-12 dunia sebagai eksportir sarung tangan kerja, dengan nilai ekspor mencapai USD 112,40 juta pada 2024. 

3 dari 3 halaman

Ekspor USD 24,4 Juta pada Kuartal I 2025

Pada kuartal I 2025 nilai ekspor produk ini mencapai USD 24,40 juta. Selama lima tahun terakhir (2020-2024), pertumbuhan rata-rata ekspor sektor ini mencapai 7,8 persen per tahun. 

Di sisi lain, nilai industri sarung tangan dunia telah mencapai USD 6,5 miliar dengan pertumbuhan tahunan 2,96 persen dan pernah melonjak hingga 4,45 persen pada 2024. 

Permintaan global untuk sarung tangan kerja juga tumbuh rata-rata 2,96 persen per tahun dalam lima tahun terakhir (2020-2024). Bahkan mencapai peningkatan 4,45 persen pada 2024 dibanding tahun sebelumnya. Saat ini, nilai pasar global untuk produk tersebut telah mencapai USD 6,5 miliar.

 

Produksi Liputan6.com
OSZAR »